Jumat, 16 Oktober 2015

pembiayaan usaha yangberkembang, softkill kewirausahaan 2dd02


“PEMBIAYAAN USAHA YANG BERKEMBANG”

Masalah-Masalah dalam Pencarian Modal Usaha

Melakukan evaluasi eksternal (melalui angket/kuis), bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perusahaan . Para wirausahawan pasti pernah mencoba memperoleh dan mencari modal untuk tambahan usahanya , dan untuk memperoleh modal tersebut tidak mudah , di butuhkan adanya usaha dan kerja keras.
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain:
a.       Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah dengan baik)
b.      Kurangnya pengalaman bisnis
c.       Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin)
d.      Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi
e.       Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha
Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain:
1.      Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
2.      Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
3.      Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4.      Preferensi dari pemodal
5.      Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal
6.       
Pembiayaan Bisnis
Harus dilakukan identifikasi usaha yang akan dijalankan
Melakukan identifikasi sumber pembiayaan yaitu
a.       Internal (modal perusahaan)
b.      Eksternal (investor, kredit bank)
Menetapkan prioritas bisnis
Tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis:
a)      Pendanaan tahap awal
b)      Pendanaan ekspansi atau perkembangan
c)      Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts

Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Lakukan identifikasi awal, berapa jumlah modal yang dibutuhkan
Harus ada perencanaan finansial :
a.       Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan)
b.      Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba)
Ada beberapa cara untuk memproyeksikan kebutuhan kas :
a.       Proyeksi laporan laba/rugi
b.      Proyeksi laporan neraca
c.       Proyeksi arus kas
d.      Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas

Analisa Pulang Pokok
Pengertian: merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi)
Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi
Unsur dasar analisa pulang pokok :
a.       Biaya tetap
b.      Biaya variabel
c.       Biaya total
d.      Pendapatan total
e.       Keuntungan
f.       Kerugian
g.      Titik pulang pokok

Rumus perhitungan impas :
a.  Dalam satuan unit terjual
     = biaya tetap / (harga @ - biaya variabel @)
b.  Dalam rupiah penjualan :
     = biaya tetap / 1 – (biaya variabel @ / harga @)

Mencari Sumber Modal Usaha
Dilakukan lebih dulu penilaian terhadap kelayakan usaha
Pencarian sumber modal berasal dari :
a.       Modal perusahaan
b.      Modal patungan (perusahaan dengan investor)
c.       Modal dari investor
d.      Modal pinjaman dari bank
Wirausahawan mempunyai akses pada dua katagori keuangan yaitu : pribadi dan masyarakat

Hubungan dengan Pemodal
1)      Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal
2)      Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang
3)      Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian / pengembalian modal
Penilaian Perusahaan
Perlu dilakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan
Penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, seperti :
a.       Laporan laba / rugi
b.      Laporan neraca
c.       Laporan perubahan modal
d.      Laporan arus kas
Melakukan evaluasi eksternal (melalui angket/kuis), bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perusahaan 
Para wirausahawan pasti pernah mencoba memperoleh dan mencari modal untuk tambahan usahanya , dan untuk memperoleh modal tersebut tidak mudah , di butuhkan adanya usaha dan kerja keras.
Berikut ini adalah masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya di hadapi oleh wirausahawan dalam mencari modal usaha :
1.      Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
2.      Kegagalan perusahaan untuk menindak lanjuti
3.      Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4.      Preferensi dari pemodal
5.      Kurangnya hubungan dengan sumber sumber modal

Pembiayaan bisnis
Wirausahawan harus dapat menentukan jumlah maupun waktu dana di butuhkan . berikut tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis adalah sebagai berikut :
1.      Penandaan tahap awal
1.      Pendanaan modal benih (seed capital)
2.      Pendanaan pemula (start-up)
2.      Pendanaan ekspansi atau perkembangan
1.      Tahap kedua modal kerja bagi  pertumbuhan awal, tetapi tanpa kemampuan mendatangkan laba yang jelas atau arus kas
2.      Tahap ketiga ekspansi besar perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang cepat, pada titik pulang pokok atau tingkat keuntungan positif tetapi tetap perusahaan swasta
3.      Tahap keempat pembiayaan penjembatanan untuk mempersiapkan penawaran saham oleh perusahaan kepada masyarakat
3.      Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts
1.      Akuisisi tradisional
2.      Leveraged buyouts
3.      Privatisasi beberapa pemilik/manajer

Penentuan kebutuhan keuangan perusahaan
wirausaha juga perlu menentukan hubungan financial perusahaan dilakukan dengan penentuan kebutuhan kas untuk memulai usaha melalui beberapa pendekatan yaitu :
a. Pendekatan pendapatan, mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan tahunan.
b. Pendekatan tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendudkung sewa yang dimaksud.
c. Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang dimaksdu untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan yang efisien
Penentuan kebutuhan kas bagi perusahaan yang sudah ada, dilakukan dengan :
a. proyeksi laporan laba-rugi
adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
b. Proyeksi laporan neraca
adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
c. Proyeksi arus kas
menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
d. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas.

sumber sumber modal usaha
Berbisnis apapun pasti butuh modal, berapa pun jumlahnya itu. Permodalan sering menjadi kendala utama yang menghambat dalam membangun bisnis, baik itu kurang modal atau bahkan tidak punya modal sama sekali. Banyak sekali pengusaha yang tidak dapat mengembangkan usahanya karena keterbatasan modal. Lalu apakah harus berhenti begitu saja? Sebaiknya jangan,, sebagai pengusaha, maka mulailah mencari sumber pembiayaan bagi usaha Anda.
Memang tidak mudah untuk menentukan sumber pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan usaha. Karena ada beberapa alternatif sumber pembiayaan usaha yang ada, namun yang perlu diketahui adalah bagaimana cara mendapatkan serta mengelolanya dengan baik.
Sebelum berusaha mendapatkan dana, perlu diperhitungkan secara detil berapa kira-kira modal usaha yang dibutuhkan. Biasanya modal usaha dicadangkan untuk selama 3 bulan, 6 bulan, bahkan 1 tahun, berbeda-beda sesuai dengan besar kecil usahanya.
Hubungan Dengan Modal
Umumnya dana permodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain:
1. Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank ataupun berupa reksadana.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri. Sekaligus anda akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil dengan pihak lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka alternatif lainnya adalah dana pinjaman. Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit perbankan) :
a. Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif.
c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang cenderung mudah.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan.
f. Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari koperasi tersebut.
g. Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha kecil.
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM
3. Dana Gabungan Usaha (joint)
Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki dana lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah besar ataupun sebagian kecil dari bisnis anda. Usahakan membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu lakukan presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk membuat daftar nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman yang lebih besar.
Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber pendanaan dari luar. Jangan canggung untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai usaha anda baru berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi.

Penilaian perusahaan
Seorang wirausahawan perlu melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, diantaranya seperti :
1. .Laporan Laba/Rugi adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
2. Laporan Neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
3. Laporan Perubahan Modal
merupakan salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas
menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
Referensi:
(npm:36214615, 2DD02, j1 kalimalang Universitas Gunadarma Bekasi)


Rabu, 07 Oktober 2015

Identifikasi Peluang Usaha Baru (Kewirausahaan), orientasi eksternal internal,sumber gagasan produk dan jasa baru, proses perncanaan dsn pengembangan produk, produk untuk usaha kecil, arti penting orientasi pemasaran, matriks produksi pasar, kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru


“Identifikasi Peluang Usaha Baru”

Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana sesorang atau sekelompok mendaptkan suatu kesempatan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis.
Sebuah peluang usaha itu, esensinya adalah asas manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada anda, adalah penawaran terhadap sebuah aktifitas bisnis yang pantas untuk anda geluti dan tentu saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa kepada anda.
Jika peluang usaha yang dimaksud benar-benar di manfaatkan dan di kemas sedemikian rupa sehingga bisa memberikan manfaat yang di harapkan.
Perlu juga di garis bawahi, bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang independent dan mandiri. Dan bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-ikutan demi mengikuti sebuah trend dan gaya hidup semata.

Identifikasi peluang usaha dapat di lakukan dengn menyimak bidang hasil usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengenbangan usaha.
Identifikasi peluang usha dpat di lakukan dengan cara :
1. Belajar ilmu manajemen usaha.
2. Meminta jasa konsultan manajemen.
3. Meminta jasa keluarga dan kenalan yang pintar dalam usaha.


Dengan tersedianya informasi ekstren dan informasi intern, maka wirausahawan dapat mengetahui :
1. Dimana ada peluang (opportunity)
2. Apa saja yang mengancam usaha (threat)
3. Ada kekuatan (strength) yang dpat mendukung usaha untuk mencapai sasaran.

Persyaratan pokok dalam identifikasi peluang usaha atau mengenali peluang keberhasilan usaha pada masa depan ialah berfikir polos, keterbukaan, optimisme, kerja sama, dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan percaya pada hari esok akan lebih baik dari hari kemarin.
identifikasi peluang usaha meliputi hal-hal brikut :
a. Waktu peluncuran produk yang tepat
b. Desain produk yang sesuai dengan kebutuhan pembeli atau pelanggan.
c. Setrategi distribusi yang tepat.
d. mampu mengidentifikasi usah yang sedang di jalankan.
e. Optimis dan citra positif dalam usaha.
f. Sumber daya manusia (SDM) yang cukup baik.
g. Sumber daya yang cukup.
h. Manajemen produk yang baik.
i. pemasaran produk yang tepat.
j. Pengalaman mengelola usaha.


Untuk mencapai keberhasilan, langkah pertama dalam identifikasi peluang usaha adalah Tumbuhkan citra positif pada diri sendiri, tetaplah optimis dalam menghadapi situasi apapun dalam usaha. Peluang-peluang usha atau bisnis masih terbuka di depan kita, asal kita mempunyai semangat yang tinggi.

Dr.D.J. Schwartz mengemukakan pendapatnya tentang cara 
identifikasi peluang usaha adalah :

1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilakukan. Hapuskan kata mustahil, tak mungkin, tak bisa, tak perlu di coba, dari khasanah pikiran dan bicara.
2. Janganlah tradisi lingkungan yang setatis akan melumpuhkan pikiran wirausahawan. Lihatlah peluang-peluang usaha untuk menjadi besar. Tradisi lain yang kurang menunjang peluang-peluang usaha adalah etos kerja yang rendah dan terlalu santai.
3. Setiap hari bertanya pada diri sendiri, " bagaimana saya dapat melakukan usaha sendiri lebih baik."
4. bertanya dan dengarkanlah. Dengan bertanya dan mendengar, maka wirusahawan akan mendapatkan bahan baku untuk mengambil keputusan yang tepat. Ingat orang besar memonopoli kegiatan bicara.
5. perluas pikiran anda, bersemangatlah. bergaulah dengan orang-orang yang bisa membuat anda mendapat gagasan-gagasan peluang usaha.
Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan tentang identifikasi peluang usaha yang mencakup empat (4) unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan agar mencapai sukses dlam pekerjaannya, yaitu :

1. Kerja keras (Work hard)
2. Kerja cerdas (Work smart)
3. kegairahan (Enthusiasm)
4. Pelayanan (Service)

Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal
Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.




Orientasi Eksternal didapat dari :
  1. Konsumen
  2. Perusahaan yang sudah ada
  3. Saluran distribusi
  4. Pemerintah
  5. Penelitian dan Pengembangan

Orientasi Internal didapat dari :

Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :
  1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
  2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsurunsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalahmasalahnya
  3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan

Proses inovasi :
  1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
  2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
  3. Menguraikan masalah-masalah
  4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
  5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
  6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
  7. Mencari pemecahan sementara
  8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
  9. Bergerak terus jika semuanya baik
  10. Mencapai keberhasilan



Peluncuran usaha baru

Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
  • Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa
  • Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
  • Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
  • Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
  • Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
  • Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
  • Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa

EVALUASI PELUANG USAHA BARU

Penetapan Kelayakan Usaha Baru

Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan

Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
Ø  Pengetahuan pasar yang tidak memadai
Ø  Kinerja produk yang salah
Ø  Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
Ø  Tidak disadarinya tekanan persaingan
Ø  Keusangan produk yang terlalu cepat
Ø  Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
Ø  Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan

    ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide ytang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentiifikasikan dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
1.      Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2.      Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3.      Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu:
a.       Resiko pasar atau persaingan
b.      Resiko finansial
c.       Resiko teknik
Kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide untukk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Ide bias menjadi sebuah peluang dengan cara berikut ini:
1.      Dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2.      Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3.      Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.

B.     Sumber Peluang
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.

Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:
1.         Menciptakan produk baru dan berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :
a.    Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
b.  Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
a.    Analisis demografi pasar,
b.    Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,
c.    Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang.
2.    Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
a.    Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
b.    Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
c.    Dukungan keuangan,
d.    Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
 Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :
a.    Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,
b.    Kerugian teknik harus rendah,
c.    Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
d.    Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
e.    Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,
f.     Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
3.    Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan memadai atau tidak.

4.    Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
5.    Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
a.     Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
b.     Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
c.     Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana. Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:



1.  Inovasi
Inovasi  adalah kemampun yang dimiki seorang keriwira usahaan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan kebutuhan dalam kehidupan.
Menurut Schumpeter (Dollinger, 2003: 7) dapat mencangkup:
a)   Penawaran produk atau jasa baru
Tirto Utomo pendiri AQUA menghadirkan produk air minum (air putih) dalm kemasan di Indonesia.Ide mwmbuat minuman dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang rekan bisnisnya terserang diare akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah mereka bermain bulu tangkis di Rawamangun.Pada saat itu air minum dalam kemasan merupakan produk baru yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.



b)   Penggunaan metode atau teknologi baru
Microsoft meghabiskan dana yang sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan teknologi baru di bidang computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki keunggulan di bidang progam-progam pesaing.
c)    Penciptaan pasar sarana yang baru
Para pengusaha  penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJKTI) melihat peluang pengirim jasa tenaga kerja professional di bidang pembangunan infrastruktur dan tenaga medis, segera setelah pasukan multinasional memenagkan peperangan dan berhasil mengusir pasukan Irak yang melakiakn invasi ke quait.
d)   Penghunaan sember pasukan bahan baku dan sumber daya lainnya yang baru
Salah satu suber daya menejeman yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan bersaing perusahaan, adalah sumber daya manusia. 
e)    Penciptaan bentuk organisasi industri yang baru
Organisasi yang baru dapat dibentuk diantaranya melalui pelaksaan merger untuk memperkuat struktur permodalan perusahan mempertinggi kinerja operasi perusahaan melalui penciptaan sinergi di antara perusahaan yang melakukan merger.
Proses inovasi :
1.  Wirausahawan melihat adanya kebutuhan 
2.  Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep 
3.  Menguraikan masalah-masalah 
4.  Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan 
5.  Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan 
6.  Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan 
7.  Mencari pemecahan sementara 
8.  Meneliti pemecahan dengan hati-hati  
9.  Bergerak terus jika semuanya baik 
        10. Mencapai keberhasilan


2.    Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan baru. ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar.

C.    Gagasan Potensial
Adapun dalam berwirausaha terdapat gagasan-gagasan yang perlu diperhatikan untuk memulai usaha, yaitu diantaranya:
1.      Sumber gagasan bagi produk dan jasa baru.
Sumber gagasan bias berasala dari:
a.      Kebutuhan dari sumber penemuan yang diketemukan
b.      Hobi atau kesenangan pribadi yang dapat dikembangkan
c.      Mengamati kecendrungan-kecendrungan yang ada di lingkungan sekitar
d.      Mengamati dan menemukan kekurangan-kekurangan dari produk yang telah ada
e.      Menemukan fungsi lain dari sebuah benda atau alat biasa
f.       Pemanfaatan produk dari perusahaan lain
g.      Menemukan benda atau jasa yang tidak terdapat di lingkungan
2.      Proses perencanaan dan pengembangan produk
Terdiri atas:
a.       Tahap Gagasan
b.      Tahap Konsep
c.       Tahap Pengembangan Produk
d.      Tahap Uji Pemasaran
e.       Tahap Komersialisasi

3.      Produk yang sesuai untuk perusahaan kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :
a.       Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki.
b.      Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan.
c.       Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri.
d.      Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.
e.       Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses.
4.      Orientasi pemasaran
Arti penting dari orientasi pemasaran merupakan hal penting, karena penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing pasar dari produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karenanya wirausahawan haruslah mengetahui orientasi dari sasaran konsumen yang dituju.
5.      Matriks produk (pasar)
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
a.       Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar.
b.      Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan.
c.       Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik.
d.      Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran.
e.       Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4.
6.      Kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru
Kurangnya obyektivitas
a.       Kurangnya kedekatan dengan pasar
b.      Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
c.       Diabaikannya kebutuhan finansial
d.      Kurangnya diferensiasi produk
e.       Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai

Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
a.       Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk      atau jasa
b.       Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
c.        Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
d.       Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
e.       Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
f.       Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
g.      Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa

Penegmbangan
Terdapat  5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
1.  Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar  dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.


2.  Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
3.  Waktu Pengembangan Produk
Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.
4.  Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5.  Kapabilitas Pengembangan.
Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.
Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.
Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiap – tiap elemen suatu produk mempunyai fungsi – fungsi sendiri. Diantara fungsi – fungsi satu dengan yang lain terkadang ada saling terkait, sehingga suatu fungsi komponen akan menentukan fungsi komponen lainnya.



Secara umum penentuan fungsi produk dapat dicari dengan dua langkah, yaitu :
·         Identifikasi dan penyusunan fungsi produk.
·         Pengelompokan fungsi produk.
Proses adalah merupakan urutan langkah-langkah pengubahan sekumpulan input menjadi sekumpulan output.Proses Pengembangan produk adalah langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan di mana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun , merancang, dan mengkomersialkan suatu produk.
1.Proses Pengembangan Generik
Proses pengembangan produk yang umum terdiri dari enam tahap, yaitu:
a.  Perencanaan :
kegiatan perencanaan ini sering dirujuk karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
b.  Pengembangan Konsep :
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi,alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
c.  Perancangan Tingkatan Sistem :
Fase perancangan tingkata sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen.
d.  Perancangan Detail :
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar  yang dibeli dari pemasok.
e.  Pengujian dan perbaikan :
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk.
f.   Produksi awal :
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya.
2. Pengembangan Konsep : Proses Awal Hingga Akhir
Proses pengembangangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a.  Identifikasi kebutuhan pelanggan
Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dan mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan.
b.  Penetapan spesifikasi target.
Spesifikasi memberikan uraian yang tepat mengenai bagaimana produk bekerja.
c.  Penyusunan Konsep
Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsep-konsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
d.  Pemilihan Konsep
Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis dan secara berturut-turut dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.
e.  Pengujian Konsep
Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan pelanggan telah terpenuhi, mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
f.   Penentuan Spesifikasi akhir
Spesifikasi target yang telah ditentukan diawal proses ditinjau kembali setelah proses dipilih dan diuji.
g.  Perencanaan proyek
Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadual pengembangan secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan dan mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
h.  Analisis Ekonomi
Tim, sering didukung oleh analisis keuangan, membuat model ekonomis untuk produk baru.
i.   Analisa Produk-Produk pesaing
Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses produksi.
j.   Pemodelan dan Pembuatan Prototipe
Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe.
Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataaan misi proyek terdapat lima tahapan proses berikut :
1.     Mengidentifikasi peluang
2.     Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek
3.     Mengalokasikan sumberdaya  dan rencana waktu
4.     Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek
5.     Merefleksikan kembali hasil dan proses.
3. Membuat target spesifikasi
Target spesifikasi merupakan tujuan tim pengembangan yang berperan dalam menjelaskan produk agar sukses di pasaran. Kemudian target spsesifikasi ini akan diperbaiki tergantung kepada batasan konsep produk yang akhirnya dipilih.
Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 4 langkah:
1.  Menyiapkan gambar metrik dan menggunakan metrik-metrik kebutuhan, jika diperlukan.
Metrik yang baik adalah yang merefleksikan secara langsung nilai produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika membuat daftar metrik:
a.       Metric harus komplit
b.       Metric merupakan variabel yang berhubungan (dependent), bukan variabel bebas (independent)
c.       Metrik harus praktis
d.       Beberapa kebutuhan tidak dengan mudah diterjemahkan menjadi metrik terukur.
2.  Mengumpulkan informasi tentang pesaing.
3.  Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.
Nilai ideal adalah hasil terbaik yang diharapkan tim. Nilai yang dapat diterima secara marginal adalah nilai metrik yang membuat produk diterima secara komersial.
4. Menentukan Spesifkasi Akhir
Menentukan spesifikasi akhir sangat sulit karena adanya trade-offs, yaitu hubungan berlawanan antara dua spesifikasi yang sudah melekat pada konsep produk yang terpilih. Tahap paling sulit untuk memperbaiki spesifikasi adalah memilih metode agar trade-off dapat terpecahkan.
5.Aktivitas Penyusunan Konsep
Konsep produk adalah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi , prinsip kerja, dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan.
6.Tahapan Penentuan konsep produk
1.  Memperjelas Masalah
Memperjelas masalah mencakup pengembangan sebuah pengertian umum dan pemecahan sebuah masalah menjadi submasalah.
2.  Pencarian secara Eksternal
Pencarian eksternal bertujuan untuk menemukan pemecahan keseluruhan masalah dan submasalah yang ditemukan selama langkah memperjelas masalah.
3.  Pencarian secara Internal
Pencarian internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreativitas dari tim dan pribadi untuk menghasilkan konsep solusi.
4.  Menggali secara Sistematis
Penggalian secara sistematik ditujukan untuk mengarahkan ruang lingkup kemungkinan dengan mengatur dan mengumpulkan penggalan solusi yaitu yang merupakan solusi untuk sub-submasalah.
5.  Merefleksikan pada Hasil dan Proses
Meskipun langkah refleksi diletakkan paling akhir, refleksi sebaiknya dilakukan pada keseluruhan proses.
7. Penyusunan fungsi produk.
Secara umum fungsi produk di bagi menjadi dua, yaitu ; fungsi utama (main function) dan fungsi tambahan (sub-function). Seperti diketahui, bahwa suatu produk bisa terdiri dari 1 (satu) bagian (part) atau lebih. Sedangkan sebuah bagian/part dapat terdiri dari satu atau lebih komponen. Komponen terdiri dari beberapa elemen.
Berdasarkan atas struktur pembentukan suatu produk diatas, maka fungsi suatu produk dapat dibagi menjadi fungsi utama (main function), fungsi bagian (part – function), fungsi komponen (component function) dan fungsi elemen (element function). Tetapi secara umum fungsi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu fungsi utama (overall function) dan fungsi bagian (sub-function).
Untuk itu, setiap industri dalam merancang dan mengembangkan produk yang baik, akan melakukan langkah yang berbeda-beda tergantung dari jenis industri tersebut. Namun secara umum metode untuk merancang dan mengembangkan produk dapat digambarkan seperti pada gambar 2.


Gambar 2. Metode product design and development



IV. Alasan Pengembangan
a. Adanya Peluang
1.Keinginan masyarakat terhadap produk-produk yang multi fungsi
2.Prinsip kerja/cara penggunaannya sangat mudah dilakukan oleh siapa saja  (user friendly)
3. Banyak terciptanya alat-alat teknologi yang menggunakan sistem rangkaian listrik.
4. Begitu pesat  dan cepatnya media elektronika yang dimanfaatkan sebagai media sistem komunikasi.
III.1.2 Informasi Produk yang ada dipasaran

Tabel 2.1 Tabel beberapa alat bantu penerangan yang digunakan saat ini
NO
Beberapa Gambar ProdukTespen yang saat ini ada
Spesifikasi




III.1.4 Proses pembuatannya Secara umum
1.      Kebutuhan Pelanggan ( dari interview)
Pelanggan yang diinterview dibedakan menjadi dua, yaitu konsumen primer dan konsumen sekunder.Konsumen primer adalah konsumen yang hampir setiap hari memakai tespen(Tukang servis alat elektronik,karyawan PLN) sedangkan konsumen sekunder adalah kelompok rumah tangga.



Pelanggan 1 :
Tinggal didaerah Malang, Seorang Bapak rumah tangga biasa
Pelanggan  : Bpk. Waluyo                          Pewancara :
Alamat      :  Malang                                 Waktu: April 2010
Apakah bersedia di follow up : Ya         Sekarang menggunakan: Tespen Biasa

Pertanyaan
Pernyataan pelanggan
Interpretasi kebutuhan

Penggunaan tertentu
( Ketika  mmperbaiki instalasi listrik)
·         Saya butuh mengetahui adanya arus dalam instalasi

·         Penggunaan Tespen dapat mengetahui adanya arus listrik.
·         Saya butuh alat dalam melakukan mengencangkan atau mengendorkan sekrup pada suatu peralatan rumah tangga yang ada, .
·         Butuh alat  Tespen yang berkualitas(kuat). .


Hal-hal yang perlu disempurnakan terhadap alat yang sudah ada sekarang

·         Saya menggunakan tespen yang bisa digunakan untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir
·         Tespen multi fungsi bisa langsung dibaca besar arusnya pada digit monetornya.

·         Saya menggunakan tespen yang bisa digunakan untuk mengetahui besarnya tahanan sebuah transistor
·         Tespen multi fungsi bisa langsung dibaca besar tahanannya pada digit monetornya.

·         Saya menggunakan tespen yang bisa digunakan untuk mengetahui besarnya Voltase/tegangan listrik

·         besar Tegangan listrik dapat dibaca langsung pada  digit monetornya


·         saya ingin megetahui juga posisi kabel putus.
·         Bisa langsung mendeteksi posisi kabel yang putus

Usulan perbaikan
·         Adanya inovasi sehingga tespen juga bisa digunakan untuk fungsi yang lainnya
·         Tespen yang multi fungsi

·         Baterai Dapat diganti bla sudh habis masa pakaina
·         Tespen dirancang dengan tambahan alat bantu batarai.
o    Bentuknya lebih simpel lagi dengan warna yang menarik
o    Tespen yang bentuknya simple dan warnanya menarik.


Pelanggan 2 :
Seorang Tukang Servis alat elektronik
Pelanggan  : Ibu Indah                        Pewancara : lely dan Etik
Alamat        :  Tropodo-Surabaya        Waktu: April 2008
Apakah bersedia di follow up : Ya       Sekarang menggunakan:
Pertanyaan
Pernyataan pelanggan
Interpretasi kebutuhan
Penggunaan tertentu
( Ketika listrik mati dimalam hari)
·         Saya menggunakan tespen yang bisa digunakan untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir
·         Emergency   Lamp    yang nyalanya tahan lama.
·         Saya tinggal digang sempit yang panas dan nyamuknya banyak

·         Butuh alat bantu untuk menghilangkan panas dan mengusir nyamuk.
·         Saya sering tidak bisa tidur nyenyak karena gigitan dan suara nyamuk yang sangat mengganggu namun saya tidak tahan terhadap asap obat nyamuk bakar
·         Membutuhkan alat bantu pengusir nyamuk yang tidak menimbulkan banyak asap.
Hal-hal yang disukai terhadap alat yang ada sekarang

·         Ruangan saya menjadi sangat terang dibanding ketika saya menggunakan lilin
·         Emergency   Lamp dengan nyala lampu yang terang.
·         Lebih aman, sehingga saya tidak perlu khawatir terjadinya kebakaran
·         Emergency   Lamp tidak menyebabkan  kebakaran.
·         Saya bisa memindahkannya keruang tamu ataupun kamar mandi dengan mudah
·         Emergency   Lamp mudah dipindahkan.
Hal-hal yang tidak disukai terhadap alat yang ada sekarang
·         Kadangkala saya tidak bisa memperkirakan apakah batrei yang saya charge sudah penuh atau belum

·         Emergency   Lamp dilengkapi dengan indikator penuh tidaknya baterai ketika di charge.
·         Fungsinya kok hanya menerangi saja, tidak ada fungsi yang lain
o    Emergency   Lamp sekaligus bisa difungsikan untuk kebutuhan lainnya.
o    Emergency lamp saya tidak tahan lama, menyala tidak lebih dari 2 jam
o    Emergency   Lamp yang nyalanya tahan lama.
Usulan perbaikan
·         Ada indikator apakah batreinya sudah penuh ketika dicharge atau belum.
·         Terdapat indicator untuk mengetahui penuh tidaknya baterai.
o    Saya menginginkan emergency lamp ini bisa multifungsi misalnya ada tambahan kipas angin.
o    Emergency   Lamp yang multifungsi (bisa untuk kipas angin)
§  Saya membutuhkan alat pengusir nyamuk dalam jangka waktu yang lama yang bebas asap dan bila listrik mati tetap bisa digunakan.
§  Emergency   Lamp dilengkapi dengan alat pengusir nyamuk yang tidak menimbulkan banyak asap.










Pelanggan 3 :
Seorang mahasiswa yang kos di daerah perumdos ITS-Surabaya
Pelanggan  :   Dian                                    Pewancara : lely dan Etik
Alamat        :  Perumdos-ITS -Surabaya    Waktu: April 2008
Apakah bersedia di follow up : Ya              Sekarang menggunakan: Emergency   Lamp
Pertanyaan
Pernyataan pelanggan
Interpretasi kebutuhan
Penggunaan tertentu
( Ketika listrik mati dimalam hari)
·         Saya memerlukan cahaya yang terang untuk belajar dan mengerjakan tugas, karena kalau menggunakan lampu teplok mata saya cepat lelah ketika membaca.
·         Emergency   Lamp    dengan nyala yang terang
·         Udara yang panas biasanya saya atasi dengan menggunakan kipas tradisional, tapi ini tidak berlangsung lama karena capai.
·         Emergency   Lamp    yang bisa membantu menghilangkan panas
·         Saya sering tidak bisa belajar dengan tenang karena banyak nyamuk yang menggigit tubuh saya
·         Emergency   Lamp    yang bisa membantu mengusir nyamuk
Hal-hal yang disukai terhadap alat yang ada sekarang

·         Nyalanya terang bila dipakai untuk belajar

·         Emergency   Lamp dengan nyala lampu yang terang.
·         Saya suka warna casingnya yang menarik.
·         Emergency   Lamp dengan warna casing menarik
·         Ruangan saya tetap bersih, beda ketika menggunakan lampu teplok, langit-langit kamar banyak jelaganya.
·         Emergency   Lamp tidak meninggalkan bekas / kotoran
Hal-hal yang tidak disukai terhadap alat yang ada sekarang
·         Meskipun sudah menggunakan alat ini saya tetap saja merasa tidak konsentrasi belajar karena panas

·         Emergency   Lamp dilengkapi dengan alat bantu kipas
·         Cahaya lampu ini justru kadang-kadang malah mengundang nyamuk
·         Emergency   Lamp dilengkapi dengan alat bantu pengusir atau pembunuh nyamuk
·         Hanya berfungsi sebagai penerangan saja.
·         Emergency   Lamp yang multifungsi
Usulan perbaikan
·         Saya ingin alat emergency seperti ini namun yang multifungsi, misalnya bisa membuat udara jadi sejuk sehingga saya lagi capai menggunakan kipas tradisional.
·         Emergency lamp yang multifungsi, dilengkapi dengan kipas angin
·         Saya sangat senang bila obat nyamuk elektrik mempunyai prinsip kerja seperti emergency lamp yang tetap bisa digunakan ketika listrik mati
·         Emergency   Lamp dilengkapi dengan alat pengusir nyamuk
·         Saya menginginkan alat ini di buat lebih simpel dan desainnya menarik.
·         Emergency   Lamp dengan desain simpel dan menarik











Pelanggan 4 :
Seorang ibu rumah tangga yang mempunyai usaha sampingan berupa kios dedepan rumahnya. Ibu Nurul tinggal di rungkut lor – Surabaya
Pelanggan  :  Ibu Nurul                              Pewancara : lely dan Etik
Alamat        :  rungkut lor – Surabaya         Waktu: April 2008
Apakah bersedia di follow up : Ya             Sekarang menggunakan: Emergency   Lamp
Pertanyaan
Pernyataan pelanggan
Interpretasi kebutuhan
Penggunaan tertentu
( Ketika listrik mati dimalam hari)
·         Saya perlu penerangan yang cukup


·         Emergency   Lamp    yang cukup menerangi ruangan.
·         Saya mempunyai kios didepan rumah, saya capai memompanya ketika menggunakan lampu petromak
·         Emergency   Lamp    yang mudah dioperasikan
·         Saya tidak lagi bisa menggunakan kipas angin, udara menjadi panas dan pengap
·         Emergency   Lamp    yang dilengkapi dengan kipas angin.
Hal-hal yang disukai terhadap alat yang ada sekarang

·         Toko saya bisa tetap buka


·         Emergency   Lamp dapat menerangi ruangan toko.
·         Praktis dibawa kemana-mana untuk mencari barang


·         Emergency   Lamp praktis dibawa kemana-mana.
·         Saya tidak perlu memompa lampu untuk mendapatkan cahaya yang terang
·         Emergency   Lamp mudah digunakan.
Hal-hal yang tidak disukai terhadap alat yang ada sekarang
·         Saya merasa kepanasan ketika melayani pembeli, meskipun memang toko menjadi lebih terang

·         Emergency   Lamp dilengkapi dengan kipas angin.
·         Kalau lupa charge batreinya tidak bisa dipakai

·         Emergency   Lamp dilengkapi dengan indikator baterai.
·         Menurut saya harganya cenderung mahal.

·         Emergency   Lamp yang harganya tidak terlalu mahal.
Usulan perbaikan
·         Saya menginginkan emergency lamp dengan harga yang terjangkau.

·         Emergency lamp yang harganya terjangkau.
o    Saya ingin lampu emergency  yang lebih praktis dengan menambahkan fungsi lainnya.
o    Emergency   Lamp yang praktis dan multi fungsi.
§  Bagaimana saya menggunakan alat ini dan saya tidak merasa kepanasan ketika melayani pembeli.
§  Emergency   Lamp dilengkapi dengan kipas angin.






·         Kolom “list of requirement“;  pada kolom ini adalah inti dari semuanya, yaitu pengidentifikasian keinginan costumer kedalam bentuk teknik. Costumer biasanya hanya meminta suatu produk itu mudah dipakai, tahan lama, harga murah atau yang lain sebagainya. Tetapi disini sebagai pihak desainer (manufaktur) harus bisa menterjemahkan keinginan costumer ini kedalam bentuk teknis, berupa angka – angka kuantitatif. Beberapa contoh apa saja yang bisa menjadi pertimbangan dalam penyusunan list of requirement adalah:  
o    Bentuk Geometri, terdiri dari ukuran panjang, berat dll.
o    Kinematik, yaitu type gerakan, kecepatan, percepatan dll.
o    Ergonomi, antara lain mencakup hubungan orang dengan mesinnya, kenyamanan, penerangan dll.
o    Pemeliharaan, pemeriksaan atau testing dll.
o    Harga, costumer akan mencari produk yang berharga lebih murah dengan kualitas yang baik dll.
. Kebutuhan Pelanggan (hasil interview)
Nama Pelanggan : Rudi Haryanto                                    Pewawancara : Tri Agus S.
Nasaruddin
Alamat : Jln Gajayana 530b Malang                                 Waktu : 19 April 2009
Pertanyaan
Pernyataan Pelanggan
Interpretasi Kebutuhan



Pengguna Tertentu
Saya butuh pelepas dan pengencang baut/mur yang fleksibel terhadap berbagai ukuran
Kunci Inggris akan lebih fleksibel
Saya juga butuh untuk membuka dan memasang pipa, poros dan ring ber alur
Kunci Pipa dan End Spanner
Hal-hal yang disukai terhadap alat yang sekarang
Praktis penggunaannya

Kunci Inggris yang enak di genggam saat digunakan
Bahannya kurang kuat
Bahan ringan dan kuat
Hal-hal yang tidak disukai terhadap alat yang sekarang
Terbatas hanya untuk baut dan mur
Ingin yang multi fungsi
Gagangnya licin
Ada pelapis pada gagangnya
Usulan perbaikan
Ingin ditambah fungsinya
Kunci Inggris yang dapat membuka baut/mur, pipa dan ring yang beralur
Ingin gagangnya tidak licin
Gagangnya diberi lapisan karet



c. Pengelompokan Interpretasi Kebutuhan Pelanggan
Fungsi
·         Kunci Inggris yang dapat digunakan untuk pipa dan pengunci yang beralur
·         Kunci Inggris yang dilengkapi dengan kunci pipa dan end spanner
Kualitas
·         Bahan yang ringan dan kuat
·         Tahan lama
Praktis
·         Mudah digunakan oleh siapa saja
·         Mudah memasang dan melepas komponen tambahannya
Ergonomi
·         Ukuran tidak terlalu besar
·         Bentuknya menarik
Estetika
·         Warna menarik
Lain-lain
·         Harga murah
b. Pengelompokan PKC:
Kelompok 1. Bentuk

1
Persegi panjang
2
Sumbu putaran
3
Bentuk rahang Pencekam kokoh

Kelompok 2. Fungsi
1
Mudah dipindahkan
2
Mudah dipasang
3
Mudah diperbaiki
4
Mudah dioperasikan secara manual
Kelompok 3. Bahan
1
Ringan
2
Anti korosi dan tahan aus
Kelompok 4. Umur pakai
1
Tahan lama

Kelompok 5.  Harga
1
Murah




Perkembangan
Berdasarkan peluang yang ada, kebutuhan pelanggan dan hasil kesepakatan team desainn dalam perusahaan “X” diasumsikan terpilih produk seperti gambar 3.1 sebagai produk hasil pengembangan, dengan gambar sebagai berikut :
III.3.3 Desain alternatif yang dipilih memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Spesifikasi Produk
Dimensi (pxlxt)
41 x 12,5 x 25 cm
Berat
Kurang dari 4 kg
Daya lampu
2 x 8 watt
Daya kipas
20 watt
Daya obat nyamuk elektrik
4 watt
Input voltage
AC 220 V
Dry cell
12 V 25 AH, rechargeable
Charge time
Sekitar 15 jam
Tahan hingga
Sekitar 5 jam ( bila dinyalakan semua)
III.3.4 Pernyataan Misi
Berikut ini pernyataan misi dari desain alternatif yang dipilih :
Pernyataan Misi : Emergency Kit (Lampu, Kipas, Obat Nyamuk Elektrik)
Uraian produk
·         Portable  & emergency tools, dengan fungsi untuk menerangi, mengipasi, mengusir dan membunuh nyamuk pada saat listrik mati (terutama di malam hari) atau pada tempat yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan aliran listrik dan bersifat temporary.
·         Drycell dapat di charge ulang.
Sasaran Bisnis Utama
·         Menjadi pilar bagi keunggulan perusahaan ‘X’ sebagai pelopor peralatan emergency multifunction.
·         Menghadirkan produk bantu emergency yang multifungsi dan praktis dengan harga terjangkau
·         Ramah lingkungan
·         Menguasai 25% penjualan produk bantu /toolkit emergency pada tahun 2009
·         Peluncuran perdana produk dilakukan pada Q3 – 2008
Pasar Utama
·         Rumah Tangga terutama di daerah panas, lebih pada ekonomi menengah kebawah.
Pasar Kedua
·         Kost-kostan
·         Bengkel
·         Minimarket & Toko
·         Fisher
·         Camping
Asumsi-asumsi dan batasan
·         Perusahaan ‘X’ memproduksi lampu, kipas, elemen pemanas obat nyamuk beserta elektrik partnya, Sedangkan komponen lain misal baling-baling kipas dan semua casingnya diproduksi oleh perusahaan Y dengan spesifikasi yang ditentukan oleh perusahaan X
·         Untuk menyimpan energi listrik digunakan drycell yang dapat di charge ulang
Stakeholder
·         Pembeli dan pengguna
·         Bagian produksi
·         Penyedia service
·         Distributor dan penjual kembali
III.3.5 Prinsip kerja
III.3.6 Proses produksi yang akan dibuat

KARAKTERISTIK PRODUK/JASA YANG SESUAI UNTUK USAHA KECIL


Persyaratan sukses Usaha Kecil di lapangan adalah kesesuaian, antara:
1.      Jenis dan corak Produk atau Jasa yang dihasilkan oleh Usaha Kecil dengan corak Pasar yang membutuhkan produk atau jasa tersebut.
2.      Pasangan Produk atau Jasa dengan pasarnya terhadap corak dari pengusaha, yaitu terhadap corak dan keterbatasan kemampuan diri si pengusaha maupun perusahaannya.
Silakan baca Kasus Roti Bakar pada modul 3.
Kasus ini memberikan penjelasan bahwa pasar Roti Bakar menjadi jenuh karena produk semacam itu terlalu mudah ditiru, atau dengan perkataan lain, memiliki “ambangteknologi” yang terlalu terlalu rendah. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan berikut :
1.          1.     Salah satu sifat atau karakteristik produk (ataupun jasa) adalah “tingkat kesulitan untuk menghasilkannya”, atau ambang teknologinya.
2.          2.     Setiap jenis produk (ataupun jasa) memiliki sifat atau karakteristiknya masing-masing, dan seperti telah dijelaskan melalui Kasus Roti Bakar, terdapat sifat atau karakteristik produk dan jasa yang menyebabkannya tidak sesuai untuk diusahakan oleh Usaha Kecil
3.          3.     Perlu ditemukan keseluruhan aspek yang merupakan sifat atrau karakteristik suatu jenis produk ataupun jasa, kemudian perlu diperiksa kesesuaian karakteristik tersebut untuk dijalankan oleh Usaha Kecil
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis produk ataupun jasa memiliki ciri atau karakteristik tertentu, dan perlu dipelajari ciri atau karakteristik produk atau jasa yang menyebabkannya menjadi lebih sesuai untuk diusahakan oleh Usaha Kecil.

Sepuluh faktor yang favorabel bagi perusahaan industri kecil terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut :
1.      Hubungan antara aspek fisik dengan aspek engineering
2.      Produk yang memerlukan tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi
3.      Produk massal komponen-komponen khusus, atau produk akhir yang bersifat  khusus
4.      Produk yang dibuat dalam jumlah kecil
5.      Produk yang dipengaruhi oleh lokasi dan ongkos transportasi
6.      Produk dengan desain khusus, atau produk yang memerlukan inovasi tinggi
7.      Hubungan yang dekat antar personil dalam industri kecil
8.      Fleksibilitas operasi dan ongkos tak langsung yang rendah
9.      Pelayanan yang lebih baik
10. Respon yang cepat terhadap perkembangan/perubahan
Enam faktor pertama berkaitan dengan ciri-ciri atau karakteristik produk yang dihasilkan oleh perusahaan industri ukuran kecil, sedang empat faktor sisanya berkaitan dengan dinamika perusahaan industri kecil dalam menjalankan kegiatannya.
Keterangan lebih lengkap mengenai keseluruhan faktor-faktor tersebut Anda dapat membacanya pada modul 3.
Pengaruh Lokasi, Proses, dan Pasar terhadap
Kesesuaian Jenis Produk/Jasa bagi Industri Kecil
1.      Industri Kecil yang dipengaruhi Lokasi
A.      a.    Industri yang memproses bahan baku yang menyebar (dispersed)
B.      b.    Produk yang hanya mempunyai pasar lokal terbatas dengan ongkos angkut/transport produk relatif tinggi
C.      c.    Industri Jasa
1.      Industri Kecil yang dipengaruhi Proses
A.      a.    Proses manufaktur yang bisa dipisah
B.      b.    Industri Craft atau Industri Presisi
C.      c.    Asembling sederhana, proses pencampuran (mixing), dan proses finishing
1.      Industri kecil yang dipengaruhi Pasar
A.      a.    Produk yang beragam (differentiated), yang masing-masing hanya  mempunyai skala ekonomis yang rendah
B.      b.    Industri yang melayani pasar ukuran kecil
Gagasan tentang produk atau jasa baru yang sesuai bagi usaha kecil
dicoba ditemukan melalui penelaahan terhadap beberapa aspek. 
√ Aspek-aspek apakah yang dimaksud???  Coba Anda pelajari modul 3 KB1
Perusahaan berukuran kecil perlu memperhatikan adanya dua sisi yang harus dihindari, sehingga seakan-akan terdapat semacam “koridor” yang merupakan tempat yang lebih sesuai bagi usaha kecil. Koridor tersebut sangat dipengaruhi oleh besarnya permintaan pasar, sebagai berikut :
  jika permintaan pasar kuat, maka yang sesuai untuk tumbuh melayani pasar yang kuat itu adalah usaha ukuran menengah dan ukuran besar.
  jika permintaan pasar lemah, maka akan tumbuh usaha yang berukuran sangat kecil, walaupun kemudian usaha semacam ini biasanya tidak akan mampu bertahan lama karena permintaan pasar tidak cukup kuat untuk mendukung usaha sangat kecil tersebut untuk bertahan hidup (survive)
  koridor yang sesuai bagi usaha kecil terjadi apabila kekuatan permintaan pasar berukuran sedang apabila dalam koridor pasar :
1.      lemah, maka akan tumbuh usaha kecil dalam jumlah yang terbatas
2.      cukup kuat, maka akan tumbuh usaha kecil dalam jumlah yang besar membentuk kumpulan
INSTRUMEN ABCDE
Ketepatan memilih produk atau jasa yang sesuai (layak) untuk diusahakan oleh usaha kecil merupakan hal yang rawan dan perlu dilakukan berhati-hati agar usaha kecil yang hendak dijalankan bisa  memiliki peluang untuk meraih keberhasilan.
Sepuluh faktor yang mampu mendorong industri kecil untuk mencapai keberhasilan yang ditemukan dalam penelitian Staley dan Morse , tempat untuk menemukan jenis produk ataupun jasa yang sesuai bagi usaha kecil yang diusulkan oleh Dible, dan berbagai pengamatan yang dijumpai di lapangan digunakan untuk merumuskan alat yang lebih mudah digunakan dalam memeriksa kesesuaian suatu jenis produk ataupun jasa bagi usaha berukuran kecil. Alat ini dinamakan Instrumen ABCDE karena menggunakanlimajenis kriteria sebagai berikut :
Suatu jenis produk atau jasa sesuai untuk diusahakan oleh usaha kecil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.         A.        Produk atau Jasa dengan permintaan terbatas atau bersifat khusus
Permintaan pasar terhadap produk atau jasa rendah karena tingkat kebutuhan berada dalam skala yang rendah, atau karena permintaan pasar memiliki derajat customization yang tinggi (bervariasi) sesuai keinginan atau kebutuhan konsumen sehingga untuk setiap variasi tingkat permintaan menjadi rendah, atau karena ongkos angkut produk jadi yang relatif tinggi sehingga akan dijumpai kesulitan apabila melayani daerah yang luas
1.         B.        Produk atau Jasa dengan sumber bahan yang memiliki karakteristik khusus
Bahanbaku, bahan pembantu, dan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa memiliki keterbatasan tertentu karena : volume persediaan terbatas, lokasi tersebar, sulit dipindahkan, ongkos angkut mahal, atau memerlukan proses-proses tambahan sebelum dapat diproses lebih lanjut
1.         C.        Produk atau Jasa dengan struktur ongkos tertentu
Produk atau jasa bisa dihasilkan dengan ongkos tetap yang rendah, dan karena sifat proses produksi yang digunakan maka ongkos produksi per unit untuk menghasilkan produk atau jasa relatif tetap dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi
1.         D.        Produk atau Jasa dengan ambang teknologi yang cukup tinggi
Produk atau jasa memiliki sifat proses produksi berikut : hanya bisa dihasilkan melalui proses produksi yang memiliki tingkat teknologi yang cukup tinggi sehingga tidak mudah dikuasai oleh masyarakat awam, atau proses produksi bersifat fleksibel, atau proses produksi dapat dipecah-pecah
1.         E.        Produk atau Jasa dipengaruhi oleh hubungan yang erat antara aspek manusia dan produk
Nilai produk atau jasa dipengaruhi oleh mutu aspek manusia yang menghasilkannya, seperti tingkat keterampilan, tingkat ketelitian,  kreatifitas, cita-rasa
Contoh Penggunaan Instrumen ABCDE
Beberapa contoh penggunaan Instrumen ABCDE untuk  memeriksa kesesuaian jenis produk atau jasa tertentu bagi usaha kecil dapat Anda pelajari pada bagian akhir modul 3 .
Huruf yang dilingkari pada setiap jenis produk atau jasa menunjukkan kriteria yang sesuai terhadap sifat-sifat usaha kecil.

Perusahaan multibisnis harus mengajukan pertanyaan bagaimana berbagai macam produk dan berbagai unit bisnisnya harus dikelola agar menaikkan keseluruhan kinerja perusahaan. Seberapa banyak waktu dan uang yang harus dianggarkan pada produk dan unit bisnis yang paling baik untuk memastikan bahwa keberhasilan mereka tetap berlanjut. Seberapa banyak waktu dan uang harus dianggarkan dalam mengembangkan produk baru, yang banyak diantaranya belum tentiu sukses.
Salah satu alat bantu yang dalam mengembangkan strategi perusahaan pada perusahaan multibisnis adalah analisa portfolio. Meskipun popularitasnya menurun dalam kurun waktu 1970-1980an dengan lebih dari separo perusahaan bisnis besar yang menggunakannya, sekitar 27% perusahaan Fotune 500 masih menggunakan analisis portfolio dalam perumusan strategi. Analisis portfolio menempatkan kantor pusat perusahaan pada peran sebagai bankir internal. Dalam analisis portfolio, manajemen puncak memandang unit bisnis mereka sebagai erangkaian investasi yang diharapkandapat memberikan hasil yang menguntungkan. Unit-unit bisnis ini membentuk portfolio investasi yang harus disulap manajemen puncak untuk menjamin hasil terbaik dari investasi-investasi perusahaan. Dua konsep pendekatan yang sering digunakan adalah Matrik pertumbuhan pangsa BCG.
Tujuan penulisan makalah ini adalah  untuk mengetahui tentang analisis Matrik Pertumbuhan Pangsa Pasar (MPPP). Dari tujuan ini maka akan dibahas didalamnya tentang:
1)      Pengertian Matrik Pertumbuhan Pangsa Pasar (MPPP)
2)      Tafsir Matrik Pertumbuhan Pangsa Pasar MPPP,
3)      Manfaat Matrik Pertumbuhan Pangsa Pasar (MPPP)
4)      Pengukuran Pertumbuhan Pasar
5)      Pengukuran Pangsa Pasar Relatif,
  1. Pengertian Matrik Pertumbuhan Pangsa Pasar (MPPP)
Matrik pertumbuhan pangsa pasar (MPPP) lahir pada akhir dasawarsa 1960an, diperkenalkan pertama kali oleh Boston Consulting Group (BCG). BCG adalah sebuah perusahaan konsultan manajemen terkemuka di Amerika Serikat, mengembangkan dan mempopulerkan sebuah pendekatan yang dikenal sebagai matriks pertumbuhan pangsa pasar (MPPP). Esensi matriks ini terletak pada usahanya mengetahui posisi pasar perusahaan berdasarkan keragaman usaha yang dimiliki.  MPPP tidak melihat perusahaan sebagai satu kesatuan yang utuh, tetapi berusaha terlebih dahulu melakukan disagregasi menjadi berbagai unit usaha strategik. Dengan demikian posisi pasar yang tergambar disusun sesuai dengan karakteristik pasar yang melekat pada masing-masing unit usaha strategik.
Dalam operasionalnya, MPPP memiliki dua sumbu dan terdiri dari empat sel. Kedua sumbu tersebut adalah sumbu vertikal dan sumbu horizontal. Sumbu vertikal menggambarkan tingkat pertumbuhan pasar (market growth rate) yang merupakan proksi daya tarik industri. Sedangkan sumbu horizontal menggambarkan besarnya pangsa pasar relatif (relative market share) yang dimiliki oleh masing-masing unit usaha strategis. Pangsa pasar relatif dianggap proksi kekuatan perusahaan.
Empat sel yang ada dalam MPPP terbentuk setelah masing-masing sumbu dibagi dalam dua bagian dengan titik pembagi yang telah ditentukan. Akibatnya masing-masing sumbu terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama menunjuk pada skala (ukuran) yang rendah, sedangkan bagian yang lain menunjuk pada skala tinggi. Sumbu vertikal yang merupakan representasi tingkat pertumbuhan pasar terbagi menjadi dua bagian, yakni sumbu yang menunjuk pada tingkat pertumbuhan pasar yang rendah, dan sebagian (tidak harus separoh) sumbu menunjuk pada tingkat pertumbuhan yang tinggi. Demikian pula sumbu horizontal, sebagian sumbu horizontal menunjuk pada tingginya pangsa pasar relatif yang dikuasai, sedangkan sebagian yang lain menunjuk pada rendahnya pangsa pasar relatif.
Sel pertama yang terletak disudut kanan atas diberi simbol tanda tanya (?). sel ini terbentuk akibat perpotongan antara sebagian sumbu horizontal berskala rendah dengan sebagian sumbu vertikal berskala tinggi. Sel kedua yang terletak disudut kiri atas diberi simbol bintang (*) sel ini terbentuk karena perpotongan antara sebagian sumbu vertikal dan sebagian sumbu horizontal yang berskala tinggi. Sel ketiga yang terletak disudut kiri bawah diberi simbol rupiah (Rp). Sel ini adalah bidang yang terbentuk akibat perpotongan antara sebagian sumbu vertikal berskala rendah dan sebagian sumbu hirizontal berskala tinggi. Sedangkan sel terakhir yang terletak disudut kanan bawah diberi simbol silang (X). Sel ini adalah bidang yang terbetuk akibat perpotongan antara sebagian sumbu vertikal dan sebagian sumbu horizontal yang berskala rendah.
Jadi,dengan MPPP, manajemen ddharapkan dapat mengetahui dengan cepat dan seksama posisi pasar perusahaan dengan memperhatikan display (gambar) yang ada didalam sel-sel yang berada didalam matrik tersebut.
  1. Tafsir MPPP
Secara tersembunyi MPPP memiliki asumsi bahwa besarnya pangsa pasar relatif yang dikuasai perusahaan berbanding lurus dan memiliki korelasi positif dengan besarnya aliran kas masuk. Anggapan ini ialah mudah terwujud jika perusahaan beroperasi pada pasar yang sedang tumbuh dan disaat yang sama tidak memerlukan biaya investasi dan pemasaran yang besar.
Metode BCG Matrik adalah sebuah perencanaan portofolio model yang dikembangkan oleh Bruce Henderson dari Boston Consulting Group pada tahun 1970 awal. Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa unit bisnis perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing terbesar, maka nama “pertumbuhan-berbagi”. Pasar pertumbuhan berfungsi sebagai proxy untuk daya tarik industri, dan pangsa pasar relatif berfungsi sebagai proxy untuk keunggulan kompetitif. Pertumbuhan-saham matriks sehingga peta posisi unit bisnis dalam dua faktor penentu penting dari profitabilitas.
Kerangka kerja ini mengasumsikan bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan menghasilkan peningkatan generasi kas. Asumsi ini sering benar karena kurva pengalaman; meningkatkan pangsa pasar relatif menyiratkan bahwa perusahaan bergerak maju pada kurva pengalaman relatif terhadap pesaingnya, dengan demikian mengembangkan keunggulan biaya. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi dalam aktiva untuk meningkatkan kapasitas dan demikian hasil dalam konsumsi kas. Dengan demikian posisi bisnis pada saham-pertumbuhan matriks memberikan indikasi generasi kas dan konsumsi kas.
Henderson beralasan bahwa uang yang diperlukan oleh unit bisnis yang berkembang pesat dapat diperoleh dari unit lain perusahaan bisnis yang pada tahap lebih dewasa dan menghasilkan kas yang signifikan. Dengan investasi untuk menjadi pemimpin pangsa pasar di pasar yang berkembang pesat, unit bisnis bisa bergerak sepanjang kurva pengalaman dan mengembangkan keunggulan biaya. Dari alasan ini, BCG Growth.
Matrik Pertumbuhan Pangsa Pasar
             Masing-masing kotak dalam Matriks pertumbuhan pangsa pasar menunjukkan tipe bisnis yang berbeda-beda :
  1. Tanda Tanya (???/Question marks); Adalah bisnis perusahaan yang bergerak dalam pasar-pasar yang memiliki pertumbuhan tinggi, tetapi pangsa pasarnya relatif rendah. Perusahaan mencoba masuk ke dalam pasar yang telah dikuasai oleh perusahan lain. Pada tipe ini, perusahaan memerlukan uang tunai yang besar karena perusahaan harus menyesuaikan dengan pasar yang pertumbuhannya sangat tinggi dan karena perusahaan tersebut ingin mengambil alih kepemimpinan pasar. Tipe ini disebut tanda tanya karena perusahaan yang bersangkutan harus berpikir keras apakah dia akan tetap menanamkan sahamnya dalam bisnis itu atau tidak.
  2. Bintang (*/Stars); Bisnis bintang merupakan pemimpin pasar dalam sebuah pasar yang pertumbuhannya tinggi. Perusahaan harus mengaktifkan sejumlah besar uangnya untuk mempertahankan diri dalam kondisi laju pertumbuhan pasar dan mengatasi serangan para pesaingnya.
  3. Penghasil Uang Tunai (Rp/Cash Cows); Bila laju pertumbuhan pasar tiap tahun menurun dibawah 10 %, maka bisnis yang tadinya bintang akan berubah menjadi sapi perah jika perusahaan memiliki pangsa pasar relatif besar. Disebut sapi perah, karena menghasilkan uang tunai bagi perusahaan tanpa harus melakukan ekspansi karena laju pertumbuhan pasarnya rendah. Dan karena menguasai pasar, usaha itu menikmati skala ekonomis dan marjin laba yang laba yang lebih tinggi. Pada kondisi ini perusahaan cenderung menggunakan uangnya untuk mendukung bisnis lainnya.
  4. Tipe Yang Lemah (xxx/Dogs); Tipe bisnis semacam ini mempunyai pangsa pasar yang lemah dalam pertumbuhan pasar yang rendah. Pada tipe ini umumnya perusahaan mengalami kerugian, meskipun diberi uang tunai yang banyak. Perusahaan perlu mempertimbangkan apakah perusahaan akan mempertahankannya atau ditutup dengan alasan yang kuat.
Yang mendasari matrik BCG ini adalah konsep kurva pengalaman. Kunci kesuksesan adalah pangsa pasar. Perusahaan dengan pangsa pasar tertinggi akan cenderung memiliki posisi kepemimpinan biaya berdasar skala ekonomis, di antara hal-hal lain. Apabila perusahaan menggunakan kurva pengalaman, perusahaan tersebut seharusnya mampu membuat dan menjual produk-produk baru pada harga yang cukup rendah untuk mengambil lebih dahulu kepemimpinan pangsa pasar (dengan anggapan tidak ada pesaing yang berhasil menirunya). Ketika produk menjad star, produk tersebut memang ditakdirkan sebagai produk yang sangat profitabel karena masa depannya sebagai cash cows tidak dapat dihindarkan.
Setelah menempatkan posisi-posisi lini produk atau unit bisnis perusahaan saat ini, analis dapat memproyeksikan posisi di masa depan, dengan anggapan tidak ada perubahan strategi. manajemen dapat menggunakan matrik yang sekarang dan yang diproyeksikan untuk membantu mengidentifikasi masalah-masalah strategis penting yang dihadapi oleh organisasi. Tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk mempertahankan portfolio yang seimbang, yang mengijinkan adanya aliran kas yang cukup dan kemampuan untuk menuai produk-produk jenuh dalam industri yang menurun guna mendukung produk-produk baru pada industri berkembang.
Matrik BCG adalah konsep portfolio yang terkenal dengan beberapa tujuan-tujuan yang jelas. Matrik tersebut mudah dikuantisasi dan mudah digunakan. Cash cows, dogs, nda star merupakan cara penamaan yang mudah untuk mengingat produk atau unit bisnis perusahaan. Namun demikian, matrik BCG tersebut memiliki beberapa keterbatasan :
  • Penggunaan tinggi rendah untuk empat kategori saja terbilang sangat sederhana
  • Kaitan antara pangsa pasar dan profitabilitas tidak selalu kuat. Bisnis dengan pangsa pasar rendah bisa saja menguntungkan dan begitu sebaliknya.
  • Tingkat pertumbuhan adalah satu-satunya aspek daya tarik industri.
  • Matrik ini mempertimbangkan hanya lini produk atau unit bisnis dalam hubungannya dengan pesaing : pemimpin pasar. Matrik ini melewatkan adanya pesaing-pesaing kecil dengan pangsa pasar yang tumbuh dengan cepat.
  • Pangsa pasar adalah satu-satunya aspek dari posisi kompetitif keseluruhan
.
Ø  Manfaat MPPP
Alat analisa MPPP cukup bany ak memberi bantuan diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. MPPP memberikan display secara sederhana tetapi jelas dan masing-masing unit usaha strategis yang dimiliki perusahaan.
  2. Dapat melakukan analisis aliran kas masuk dan kas keluar.
  3. Merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan mengalokasikan sumber daya dan dana.
  1. Pengukuran Pertumbuhan Pasar
Tingkat pertumbuhan pasar, yang diletakkan sebagai sumbu vertikal dalam MPPP, digunakan sebagai satu satunya indikator daya tarik industri yang mencerminkan tinggi rendahnya peluang bisnis yang tersedia. Untuk keperluan tersebut, tingkat pertumbuhan pasar diukur dengan menggunakan data historis dengan melihat tingkat penjualan industri masa lalu.
Semakin tinggi nilai tingkat pertumbuhan pasar yang didapat, semakin tinggi pula peluang bisnis yang ada dipasar. Pada pasar yang tumbuh, besarnya pangsa pasar juga berkaitan langsung dengan laba yang diperoleh. Biaya operasi, khusunya biaya pemasaran, yang menjadi beban perusahaan yang diperlukan dalam merebut bagian pasar, jauh relatif lebih kecil dibanding dengan kemungkinan tambahan penjualan yang didapatkan.
Setelah besarnya tingkat pertumbuhan pangsa pasar dapat diketahui, tingkat berikutnya yang dapat dilakukan adalah penentuan titik pembagi sumbu vertikal MPPP. Titik pembagi tersebut akan membagi sumbu vertikal menjadi dua bagian, yakni bagian yang terletak dibawah titik pembagi dan bagian yang terletak diatas titik pembagi. Bagian yang disebut pertama adalah bagian yang menunjukkan tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi. Sedangkan bagian yang disebut belakkangan adalah bagian yang menunjuk pada tingkat pertumbuhan pasar yang rendah.
Kadangkala, titik pembagi tingkat pertumbuhan pasar yang merupakan sumbu vertikal MPPP juga didasarkan pada besarnya target penjualan yang ditetapkan perusahaan. Jika tingkat pertumbuhan pasar yang ditemukan lebih tinggi dibanding dengan targetpenjualan yang ditetapkan maka target penjualan tersebut memiliki peluang yang besar untuk dicapai. Dan sebaliknya, jika tingkat pertumbuhan pasar lebih rendah dibanding dengan target penjualan maka pencapaian target penjualan tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
  1. Pengukuran Pangsa Pasar Relatif
Pangsa pasar relatif adalah perbandingan antara besarnya volume penjualan yang dikuasai perusahaan tertentu dengan volume penjualan yang dikuasai pesaing utamanya. Dengan demikian, besarnya pangsa pasar relatif berwujud angka mutlak bukan presentase. Jika besarnya pangsa pasarrelatif lebih besar dibanding satu berarti volume penjualan perusahaan lebih besar dibanding volume penjualan pesaing pokok maka perusahaan tersebut dinilai memiliki keunggulan, tidak peduli berapa besarnya pangsa pasar yang dimiliki. Sebaliknya jika pangsa pasar relatif yang dikuasai perusahaan tertentu lebih rendah dibanding satu, perusahaan tersebut ditafsirkan sebagai perusahaan yang lebih lemah dibanding pesaingnya. Tidak peduli berapa besar pangsa pasar yang di kuasai.
Saat ini muncul angka yang lebih besar dibanding satu, misalnya 1,50 (satu setengah). Angka yang disebut terakhir ini dibuat dengan pertimmbangan bahwa hanya jika perusahaan tertentu telah mencapai kinerja yang jauh lebih unggul dibanding dengan pesaing pokoknya, barulah perusahaan tersebut berada pada posisi aman. Hanya jika syarat yang begitu ketat tersebut dipenuhi, barulah perusahaan dapat dinilai sebagai pemimpin pasar yang tangguh.
  1. Implikasi Strategis
Matriks pertumbuhan pangsa pasar disusun dengan menggunakan anggapan bahwa penguasaan pangsa pasar berbanding lurus dengan aliran kas masuk. Di samping itu MPPP juga mengindikasikan perlunya peningkatan investasi untuk mengantisipasi peluang bisnis, yang ditandai oleh tingginya tingkat pertumbuhan pasar.
Strategi pertumbuhan (growth stratey) menjadi pilihan pertama. Tidak tertutup kemungkinan usaha peningkatan pangsa pasar juga dilakukan dengan akuisisi horizontal. Jika unit usaha strategis (U2S) tidak sehat, maka manajemen perlu melakukan penyehatan terlebih dahulu sebelum menerapkan strategi pertumbuhan. Akan tetapi kadangkala perusahaan terpaksa juga memilih strategi keluar dari pasar (divestasi), karena tidak ada indikator yang transparan bahwa usaha peningkatan pangsa pasar akan berhasil dengan baik.
Strategi bisnis untuk U2S yang barada pada sel bersimbol bintang adalah mempertahankan pangsa pasar yang telah dimiliki, karena pangsa  pasar sudah lebih besar dibanding pangsa pasar pesaing pokoknya. Strategi bisnis untuk U2S yang berada pada simbol berlambang rupiah adalah mempertahankan dominasi pasar dan aliran kas masuk yang telah dimiliki. Dan strategi untuk U2S yang terletak pada sel bersimbol tanda silang adalah keluar dari pasar. Hampir tidak ada harapan berkembang, karena pasar tidak tumbuh.
  1. Hirarki dan Dekomposisi Matrik
Matrik BCG biasanya disusun berdasarkan unit usaha strategis yang dimiliki perusahaan. Namun demikian ini tidak berarti bahwa tidak ada dasar penyusunan yang lain  Penggambaran posisi bisnis tidak hanya dan tidak harus selalu berdasarkan unit usaha strategi yang dimiliki. Bisa dilakukan dengan dekomposisi yang lebih jauh berdasarkan wilayah pemasarannya atau berdasarkan hirarki produk yang ada di dalam masing-masing unit usaha strategi.


  1. kesimpulan
Matriks BCG dikenal amat luas. Banyak perusahaan dan konsultan bisnis menggunakan matrik ini sebagai alat bantu analisis. Karena matriks inilah yang dikenal pertama kali dibanding matriks-matriks yang lain.
  1. Kritik Matriks BCG
  1. Kelebihan matriks BCG juga ada kelemahannya, yaitu bagaimana mungkin kompleksitas lingkungan bisnis-makro dan industri hanya diukur oleh satu variabel saja.
  2. Matriks BCG dengan keterkaitan linier antara besarnya pangsa pasar relatif  dan besarnya aliran kas masuk
  3. Lemahnya keterkaitan antara pangsa pasar dan kas masuk juga dapat terjadi jika ditemukan pesaing yang mampu melakukan pembelian bahan mentah dengan harga relatif rendah, tanpa harus dikaitkan dengan penguasaan pangsa pasar yang dimiliki.
  4. Matriks BCG juga dianggap berlebihan dalam memberikan tekanan pada keseimbangan aliran kas antar unit usaha strategis (U2S) yang dimiliki perusahaan.
Jenis usaha sampingan yang ada di sekitar kita tak terhitung banyaknya. Kita disodorkan oleh banyak nya peluang usaha yang karena saking banyaknya sehingga kita bingung harus memilih jenis bisnis sampingan yang seperti apa yang harus kita pilih. Ingat !!!
Kesalahan dalam memilih bisnis sampingan merupakan kegagalan awal anda yang akan menyebabkan akhir yang buruk dari usaha sampingan anda.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB1zS3V-oCPh5op2HfOqO9QVIlyVr9RZKfZZuU7rqxSrFGGPRPSn23u5Ke4poGmNuwfhUNfvu3CRg8c_Z0nejrDjByrGRN1K82uaqpIqaQTvObGslotTxyn0J57opPR5OKscQZYfQKQ6k_/s1600/pilihan.jpg
Kebanyakan orang, memilih usaha sampingan hanya didasarkan kepada iming - iming untung besar. Ketika kita mendengar bahwa bisnis online itu menguntungkan, kita masuk usaha online, baru sebentar, karena belum hasil, kita mendengar lagi bahwa investasi forex akan menjadikan kita kaya, kita beralih bisnis forex dan seterusnya.

Peristiwa di atas pasti sudah banyak di alami oleh para pemula, bergonta - ganti keinginan, alih - alih ingin mencari yang terbaik justru menjadikan kita tidak akan mendapatkan yang terbaik. Misalkan anda mencari pasangan yang terbaik, anda pilih - pilih, sudah menjalani hubungan, karena ada satu kelemahan, anda mencoba mencari yang lain. Dan sampai kapanpun, anda tidak akan mendapatkan yang sempurna. 

Mari kita baca kata bijak dari guru besar saya, Mario Teguh :
Bukan banyaknya keinginan yang akan menghebatkan Anda, tapi besarnya kesungguhan di dalam satu keinginan yang jelas. 
Fokuslah pada satu keinginan yang pencapaiannya memungkinkan pencapaian dari banyak keinginan.  

Ketika anda sudah menentukan pada satu pilihan bisnis, maka fokuslah. Perusahaan - perusahaan besar yang kini memiliki banyak jenis usaha, awalnya memfokuskan diri kepada satu jenis usaha. Ketika sudah memiliki pondasi yang kuat, baru kemudian membuka jenis usaha lain. 

Lalu, intinya bagaimana memilih usaha sampingan yang terbaik untuk kita?
Sabar - sabar, berikut ini akan saya terangkan bagaimana memilih bisnis sampingan yang baik untuk anda. 

1. Apa kelebihan anda? manfaatkan!
Mari kita mengenal diri kita sendiri. Cobalah anda perhatikan diri anda, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kemudian, coba anda perhatikan, anda teliti dan anda rasakan, Apa keahlian saya? kemampuan paling menonjol apakah yang saya miliki? coba anda tuliskan di suatu kertas. Apakah anda akan menulis :

  • Saya ahli di bidang komputer
  • Saya bisa bahasa inggris
  • saya punya keyakinan
  • saya punya keberanian
  • Saya cantik
coba anda perhatikan sekali lagi, dari sekian banyak kemampuan anda. Telitilah, pikirkan secara matang. Kemudian coba anda menuliskan peluang usaha yang mungkin bagi anda sesuai dari kelebihan anda :
  • Karena saya ahli komputer, saya ingin membuka, warnet, servis komputer atau rental komputer
  • saya bisa juga jadi guru les komputer
  • bisa juga guru les bahasa inggris dst.
Sekarang tinggalkan sejenak, jangan anda pikirkan benar salahnya dulu,

2. Apa kelemahan anda?
Mengenal kekurangan diri merupakan kelebihan diri untuk tidak melakukan kesalahan. Sama seperti point pertama, cobalah anda buat list kelemahan anda misalkan :
  • Saya tidak ahli dalam berbicara
  • saya tidak pintar menyampaikan kepada orang lain secara jelas dan memahamkannya
Dari daftar kelemahan anda, tentukan bidang jenis usaha sampingan yang akan sulit anda kuasai.
  • Menjadi guru bahasa inggris, sepertinya sulit
Pilihan yang mungkin bagi saya berdasarkan kelebihan dan kekurangan saya adalah :
  • guru les komputer ( karena lebih banyak praktik daripada berbicara )
  • Service komputer 
Tinggalkan sejenak daftar diatas, masuk ke point ketiga yaitu :
3. Seberapa besar peluang nya?
Belajarlah menganalisa peluang pasar dari daftar bisnis anda sesuai dengan pertimbangan kelebihan dan kekurangan anda. Dari daftar diatas,  anda memilih bisnis sebagai guru les komputer dan service komputer, coba anda cek kepada kebutuhan pasar, bagaimana caranya. Ingat patokannnya :
  • Apakah sudah banyak saingan?
  • Apakah banyak yang membutuhkan?
Rahasianya, cobalah anda menjadi " satu - satunya ", " Yang pertama " ," Yang Paling Beda "  atau" yang Di utamakan ", jadikan produk anda menjadi salah satu dari 4 terms diatas.

4. Analisa ancaman, sangat penting.
Setelah anda menganalisis peluang bisnisnya, berapa besar peluang keberhasilannya, perlu juga anda menganalisa ancaman atau resiko yang bisa saja terjadi. Bisa jadi ancamannya adalah kuatnya persaingan, belum banyaknya orang yang butuh ide bisnis anda dst. 

Memahami 4 hal diatas, Kelebihan, Kekurangan, Peluang dan ancaman adalah hal dasar dalam menentukan jenis bisnis usaha sampingan bahkan termasuk juga dalam menentukan suatu keputusan bisnis yang krusial. Dalam bisnis, 4 hal diatas di sebut dengan analisa SWOT ( strengths, Weakness, Opportunities, Threats ). Swot sendiri merupakan metode perencanaan bisnis dalam menganalisa  kekuatan anda (strengths), kelemahan anda (weaknesses), peluang anda (opportunities), dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar diri anda (threats) dalam suatu penentuan spekulasi bisnis.

Jangan sampai anda memilih usaha sampingan yang tidak sesuai dengan kelebihan atau kesukaan anda, melakukan hal - hal yang tidak anda tahu akan menghabiskan banyak tenaga dan waktu serta memboroskan uang anda.

jangan sampai anda memilih usaha sampingan dari usaha yang anda tidak mampu karena di situlah letak kelemaahan anda. Anda akan berpeluang meraih kegagalan gemilang.

Lihatlah seberapa peluang anda, bisa jadi peluang karena anda sudah cukup ahli, peluang karena anda sudah cukup di kenal atau peluang pasar yang memang masih sangat membutuhkan ide usaha sampingan anda. Jangan sampai anda memilih bisnis yang tidak dibutuhkan oleh masyarakat atau memang belum waktunya anda memilih bisnis tersebut.

Lihat pula kepada saingan anda, ancaman - ancaman anda baik ancaman dari kompetitor anda maupun dari produk hukum dan adat istiadat daerah setempat.

“REFERENSI”
(Universitas Gunadarma,36214615- 2DD02, j1 kalimalang Bekasi)