Rabu, 30 Desember 2015

Dasar Dasar Pengorganisasian Kewirausahaan


“DASAR – DASAR PENGORGANISASIAN”
 A.   DEFINISI PENGORAGNISASIAN
Pengorganisasi adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam system manajemen.penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan system manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengoraganisasian yang sesuai dari sumber daya tersebut akan meningkatan efektivitas dan efisiensi dari prnggunannya.
Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi system manajemen karena ia adalah mekanisme utama dengan mana wirausahawan mengaktifkan rencana-rencana. Pengorganisasian menciptakan dan mempertahankan hubungan atara sumber daya organisasional dengan menunjukan sumber daya mana yang akan digunakan untuk aktifitas tertentu, kapan, dimana dan bagaimana sumber daya wirausahawan didalam meminimisasi kelemahan, seperti peniruan usaha dan sumber daya organisasional yang menggangur.
Beberapa teorisi manajemen memanadang fungsi pengorganisasian demikian pentingnya, sehingga mereka menyarankan diciptakannya dan difungsikannya departemen pengorganisasian dalam system manajemen. Bidang tanggung jawab dari departemen tersebut:
1.      Pengembangan rencana-rencana pengorganisasi yang akan membuat system manajemen lebih efektif dan efisien.
2.      Mengembangkan rencana-rencana untuk memperbaiki ketrampilan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan sistem manajemen sekarang ini
3.      Berusaha untuk mengembangkan suatu iklim organisasional yang menguntungkan dalam system manajemen
·         Proses Pengoraganisasian
Lima langkah utama dari proses pengorganisasian adalah :
1.      Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan
2.      Menetapkan tugas-tugas pokok
3.      Membagi tugas-tugas pokok kedalam sub tugas- subtugas
4.      Alokasi sumber daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas
5.      Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan.
B.   TEORI PENGORGANISASIAN KLASIK
Teori pengorganisasian klasik adalah wawasan dari penulis manajemen awal mengenai bagaimana sumber daya organisasional bisa digunakan untuk pencapaian tujuan organisasi. Menurut Max Weber, komponen utama dari uasaha pengorganisasian termasuk juga prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail, suatu hirarki organisasional diuraikan dengan jelas, dan hubungan antara anggota-anggota organisasi kewirausahaan yang terutama nonperson (impersonal).
·         Struktur
Dalam suatu usaha prngorganisasian wirausahawan harus memilih suatu struktur uang sesuai. Struktur menunjuk pada hubungan yang di rancang diantara sumber daya dari system manajemen. Tujuan dari struktur adalah untuk memperlancar penggunaan tiap sumber daya, baik secara individu maupun secara kolehtif, ketika sistem manajemen ingin mencapai tujuannya.Struktur organisasi kewirausahaan terutama disajikan dengan menggunakan ilustrasi grafik yang dinamakan bagan organisasi.
Terdapat 2 tipe dasar dari struktur yang ada dalam sistem manajemen, yaitu
Struktur formal : hubungan diantara sumber daya-sumber daya organisasional seperti diuraikan oleh manajemen. Struktur formakl terutam disajiakn dengan bagan organisasi.
Struktur informal : pola hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota organisasi informal. Struktur informal berevolusi secara alami dan cenderung didasari oleh norma, nilai, dan sosial dari individu.
C.   DEPARTEMENTALISASI DAN STRUKTUR FORMAL
Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya yang paling umum adalah dengan membentuk departemen-departemen. Pada dasarnya, departemen adalah suatu kelompok sumber daya yang di bentuk oleh manajemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasional. Proses pembentukan departemen dalam system manajemen dinamakan Departemenlisasi. Penciptaan departemen-departemen tersebut umumnya didasarkan pada faktor situasional seperti fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat daerah yang diliput sasaran konsumen, dan proses yang di rancangkan untuk pembuatan produk.
·         Fungsi
Mungkin dasar bagi pembentukan departemen-departemen yang paling banyak digunakan dalam struktur formal adalah tipe fungsi yang dilaksanakan dalama system manajemen. Suatu fungsi adalah tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan. Kategori pokok kedalam mana fungsi dibagi termasuk juga pemasaraan, produksi, dan keuangan. Struktur yang didasarkan pada fungsi mendepartementasi tenaga kerja dan sumber daya lainnya menurut tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan. Contoh dari bagian bagan organisasi untuk organisasi hipotesis.
·         Produk
Struktur organisasi kewirausahaan yang terutama didasrkan pada produk mendepartemenlisasi sumber daya menurut produk yang dibuat. Ketika system manajemen membuat produk yang semakin banyak, semakin sulit untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas lintas produk. Pengorganisasian menurut produk memungkinkan wirausahawan untuk secara logis mengelompokan sumber daya yang perlu untuk menghasilkan tiap-tiap produk.
·         Wilayah
Struktur yang terutama didasarkan pada wilayah mendepartemenlisasi menurut tempat dimana kerja sedang dilakukan atau daerah geografis pasar dimana system manajemen dipusatkan. Ketika daerah pasar lokasi kerja meluas, jarak fisik antara berbagai tempat bisa membuat tugas manajemen menjadi sangat sulit.
·         Pelanggan
Struktur yang terutama didasarkan pada pelanggan membentuk departemen sebagai tanggapan terhadap pelanggan besar dari system manajemen. Tentu saja, struktur ini menganggap pelanggan besaer bisa diidentifikasi  dan di bagi menjadi kategori-kategori yang logis
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur Formal
Struktur formal dari system manajemen sesungguhnya tidak tetap sepanjang waktu tetapi senantiasa berubah. Empat faktor yang bisa mempengaruhi perubahan ini:
1.      Kekuatan-kekuatan pada diri wirausahawan
2.      Kekuatan-kekuatan pada tugas
3.      Kekuatan-kekuatan pada lingkungan
4.      Kekuatan-kekuatan pada bawahan
D.   PEMBAGIAN TENAGA KERJA
Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi kewirausahaan. Sebagai ganti satu individu melakukan semua perkerjaan, beberapa individu melakukan bagaian perkerjaan yang berbeda dari aktivitas total.
·         Keuntungan dan Kerugian
Beberapa alasan yang umumnya diterima mengenai mengapa pembagian tenaga kerja hendaknya digunakan dalam strategi pengorganisasian yaitu :
1.      Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu, ketrampilan mereka untuk melaksanakan tugas tersebut cenderung meningkat.
2.      Tenaga kerja tidak kehilangan waktu yang berharga dalam bergerak dari satu tugas ketugas lainnya. Karena mereka biasanya mempunyai satu perkerjaan dan satu tempat untuk mengerjakan perkerjaan tersebut.
3.      Pekerja memusatkan diri pada hanya melaksanakan satu perkerjaan. Mereka sesungguhnya cenderung mencoba membuat perkerjaan tersebut lebih mudah dan lebih efisien.
4.      Pembagian tenaga kerja menciptakan situasi dimana pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana mereka melaksanakan bagian tugas dan bukannya proses keseluruhan produk, oleh karena itu, tugas mengenai pengertian terhadap tugas mereka tidak begitu menjadi beban.
 Akan tetapi, argumen juga dikemukakan bahwa tidak perlu digunakan pembagian tenaga kerja dan spelisasi yang ekstrim. Secara keseluruhan argumen tersebut menyatakan bahwa keuntungan dari pembagian tenaga kerja hanya dipusatkan pada efisien dan manfaat ekonomi dan mengabaikan variabel manusia. Kerja yang sangat terspelisasi cenderung menjadi sangat membosankan dan karena itu biasanya menyebabkan tingkat produksi menjadi turun.
E.   HUBUNGAN SKALAR
Pertimbangan utama keempat dari suatu usaha pengorganisasian adalah hubungan skalar. Hubungan skalar menunjuk pada rantai komando. Organisasi kewirausahaan terbangun atas premis bahwa individu pada posisi atas memiliki kekuasaan paling besar dan bahwa derajat kekuasaan individu semakin berkurang menurut posisi relative individu pada bagan organisasi. Semakin rendah posisi relative individu pada bagan organisasi, semakin kecil kekuasaan yang dia miliki.
Konsep hubungan skalar, atau rantai komando adalah hubungan dengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan perintah menyatakan bahwa individu hendaknya hanya memiliki seorang atasan saja. Jika terlalu banyak atasan yang member perintah, hasil yang paling mungkin adalah kebingunan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang frustasi, suatu situasi yang mungkin akan menimbulkan ketidakefisienan dan ketidak efektifan.
Referensi :

Perencanaan Organisasi kewirausahaan


"PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN"
A.   KARAKTERISTIK  UMUM PERENCANAAN
  • Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Dalam istilah yang lebih resmi, perencanaan di definisikan sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi di antara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
  • Tujuan Perencanaan
Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud yaitu :
  1. Perlindungan (protective)
Meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan.
  1. Kesepakatan (Affirmative)
Tujuan dari kesepakatan (Affirmative) untuk Meningkatkan tingkat keberhasilan  organisasional.
Tujuan perencanaan adalah membentuk usaha terkoodinasi dalam organisasi, tanpa adanya perencanaan biasanya di sertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efesienan.
  • Kerugian dan Keuntungan Perencanaan
Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan yaitu :
  1. Membantu Wirausahawan Beroritentasi ke Masa Depan
Wirausahawan dipaksa untuk melihat keluar dari masalah harian yang normal untuk memproyeksikan apa yang akan mereka hadapi dimasa mendatang.
  1. Koordinasi Keputusan
Keputusan hendaknya tidak dibuat sekarangtanpa adanya tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok. Fungsi perencanaan membantu wirausahawan dalam usahanya mengkoordinasi keputusan.
  1. Perencanaan Menekankan Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah titik awal perencanaan, wirausahawan secara konstan diingatkan dengan apa yang ingin di capai organisasi mereka. Jika fungsi perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik dalam organisasi, perencanaan mungkin akan menimbulkan kerugian-kerugian. Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen. Manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang di gunakan untuk fungsi manajemen  lainnya seperti pengorganisasi, mempengaruhi dan pengawasan.
B.   JENIS-JENIS PERENCANAAN
Aktivitas Perencanaan di bagi menjadi 2 yaitu :
      Perencanaan Strategis
Perencanaan Strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalan jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Jangka panjang sebagai periode waktu antara 3 sampai 5 tahun kedepan. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dan kurun 3 sampai 5 tahun mendatang.
Wirausahwan mungkin mempunyai masalah dalam mencoba untuk memutuskan dengan tepat seberapa jauh mereka sebaiknya memperluas perencanaan strategis bagi masa depan. Sebagai aturan umum, mereka sebaiknya mengikuti prinsip komitmen, yaitu prinsip yang menyatakan bahwa wirausahawan hendaknya melibatkan penggunaan dana bagi perencanaan, hanya jika mereka bisa mengantisipasinya, masa depan yang bisa di prediksikan suatu hasil dari pengeluaran perencanaan sebagai hasil analisa perencanaan panjang secara realities. Biaya perencanaan adalah investasi yang bisa diantisipasi.
Strategi didefinisikan sebagai suatu rencana luas dan umum yang di kembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang. Strategi adalah hasil akhir dari perencanaan strategis. Strategis organisasi hendaknya mempunyai suatu strategis, akan  tetapi agar strategi bisa berdaya guna harus konsisten dengan tujuan organisasional.
Manajemen Strategis di definisikan sebagai proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat pula. Strategi yang tepat guna adalah strategi yang paling sesuai bagi kebutuhan organisasi pada saat tertentu. Proses manajemen strategis umumnya terdiri dari empat langkah yang berurutan dan kontinyu:
  1. Perumusan strategi
  2. Implementasi strategi
  3. Pengukuran hasil strategi
  4. Evaluasi strategi
  •       Perencanaan Taktis
Perencanaan Taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan memerlukan baik perencanaan strategis maupun perencanaan taktis, tetapi kedua program tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktis hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan strategis.
C.   PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN
Manajemen puncak dari suatu organisasi mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak, walaupun semua tingkatan manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak di bandingkan manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat bawah lebih terlibat dengan kegiatan operasional dari organisasi, dan karenanya mempunyai waktu yang lebih sedikit dalam proses perencanaan di bandingkan dengan manajemen tingkat atas. Manager menengah biasanya menggunakan waktu yang lebih banyak di banding manager tingkat bawah, tetapi lebih sedikit di bandingkan manajemen tingkat atas.
  •       Langkah – langkah Dalam Proses Perencanaan
  1. Menyatakan Tujuan Organisasi
Suatu pernyataan tujuan organisasional yang jelas perlu bagi dimulainya suatu perencanaan, karena perencanaan dipusatkan pada bagaimana system manajemen akan mencapai tujuan tersebut.
  1. Memilih Berbagai Cara Alternatif Untuk Mencapai Tujuan
Sekali tujuan organisasional dinyatakan dengan jelas, wirausahawan hendaknya memuat sebanyak mungkin alternative yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut.
  1. Mengembangkan Premis yang Menjadi Dasar Alternatif
Kelayakan penggunaan setiap alternative untuk mencapai tujuan organisasional ditentukan dengan premis atau asumsi atas mana alternative tersebut.
  1. Memilih Alternatif Terbaik untuk Mencapai Tujuan
Suatu evaluasi alternative harus memasukkan evaluasi premis atas mana alternative tersebut didasarkan. Wirausahawan biasanya akan menemukan bahwa premis atas mana alternative tersebut didasarkan adalah tidak sesuai dan karenanya dikecualikan dari pertimbangan lebih lanjut. Hal ini akan membantu wirausahawan menentukan alternative mana yang akan terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.
  1. Pengembangan Rencana Berdasar Alternatif yang Dipilih
Sesudah alternative dipilih, wirausahawan sesungguhnya mulai mengembangkan rencana-rencananya. Rencana – rencana Strategis ( Jangka Panjang) dan Taktis ( Jangka Pendek).
  1. Memfungsikan Rencana – Rencana ke dalam Tindakan-tindakan
Sekali rencana telah dikembangkan, rencana tersebut siap difungsikan kedalam tindakan-tindakan. Rencana-rencana hendaknya memberi organisasi dengan pengarahan aktivitas jangka pendek maupun jangka panjang.
D.   PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN
Pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah :
  1. Pendekatan Probabilitas Tinggi
Perencana menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. Contohnya, mereka dengan hati-hati menganalisa tujuan organisasi untuk menjamin kesesuainya. Tindakan lain yang di ambil oleh perencana probabilitas tinggi adalah memverifikasi bahwa tujuan organisasional bisa diukur. Perencana harus yakin bahwa target tingkat keberhasilan bisa di ukur, dan mereka harus tahu dengan tepat bagaimana keberhasilan tersebut akan diukur.
Pendekatan probabilitas tinggi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya menghasilkan rencana yang sangat tepat. Perencana hanya memusatkan pada menemuan cara yang praktis untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang diinginkan. Kerugiannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya tidak mendorong rencana-rencana yang kreatif. Perencanaan jarang sekali menyimpang dari masa lalu karena pendekatan probabilitas tinggi, per definisi adalah cara konservatif dalam mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan.
  1. Pendekatan Maksimisasi
Pendekatan Maksimisasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak puas dengan karakterisik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi, tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan.
Perencana biasanya menggunakan pendekatan maksimisasi dan secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dan yang paling banyak digunakan adalah model matematis. Perencana membangun model matematis dari sistem yang mereka rencanakan dan kemudian mendasarkan model tersebut pada bagaimana model tersebut bereaksi dengan perubahan dari luar. Perencana pendekatan maksimisasi mencoba untuk :
  1. Meminimisasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat prestasi (performance) tertentu.
  2. Memaksimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang diharapkan tersedia.
  3. Memndapatkan kesimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan manfaat (prestasi) yang terbaik.
Pendekatan maksimisai perencanaan, sepertihalnya pendekatan probabilitas tinggi mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan adalah bahwa pendekatan ini secara kontiyu menekankan pada pencapaian keuntungan potensial penuh dari organisasi dan menggunakan teknik kuantitatif yang cangih untuk mengembangkan rencana-rencana. Kerugian pendekatan ini adalah pendekatan ini biasanya memperlakukan komponen organisasi sebagai sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi, bahkan walau beberapa aspek dari organisasi, seperti perilaku manusia, tidak bisa diramalkan dan dikuantifikas.
  1.   Pendekatan Adaptasi
Pendekatan Adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu tidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi.
Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini difokuskan pada lingkungan eksternal dan internal dari organisasi untuk diprediksi perubahan organisasional. Tanpa memandang pendekatan perencanaan yang digunakan, analisa lingkungan adalah perlu agar organisasi tetap mempunyai keberadaan. Kerugian dari pendekatan ini adalah penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibandingakan dengan pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahawa analisa organisasi dan perubahan yang dihasilkan lebih merupakan akhir dari perencanaan dari pada sebagai alat mencapai keberhasilan.
  1. Pendekatan mana yang harus digunakan
Pendekatan perencanaan yang sebaiknya digunakan oleh wirausahawan mungkin merupakan bauran atau kombinasi dari pendekatan probabilitas tinggi, maksimisasi, dan adaptasi. Tiap pendekatan sebaiknya dalam organisasi. Kombinasi penddekatan ini menekankan keuntungan dan meminimisasi kerugian dari tiap-tiap pendekatan.
 E.   RENCANA – RENCANA
Rencana adalah suatu tindakan tertentu yang diusulkan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Perencanaan, proses evaluasi semua informasi yang relavan dan penilaian perkembangan masa depan yang mungkin, menghasilkan suatu pernyataan mengenai arah tindakan yang di rekomendasikan suatu rencana.suatu rencaba mempunyai empat dimensi besar yaitu :
  •       Perluangan Dimensi
Menguraikan jangka dimana rencana digunakan dari waktu kewaktu. Beberapa rencana khususnya dirancang untuk satu situasi tertentu yang relative berjangka pendek, rencana ini pada dasarnya tidak berulang-ulang. Rencana yang dirancang secara kontiyu ada pada jangka panjang, rencana tersebut pada dasarnya berulang-ulang.
  •       Waktu Dimensi
Waktu dari suatu rencana adalah jangka periode waktu yang diliput oleh rencana tersebut. Rencana strategi adalah jangka panjang sedangkan rencana taktis adalah jangka pendek.
  •       Jangkauan Dimensi
Jangkauan menguraikan bagian dari system manajemen total dalam mana rencana tersebut ditujukan. Semakin besar bagian system manajemen yang diliput oleh suatu rencana, semakin luas jangkauan dari rencan tersebut.
  •       Tingkatan Dimensi
Rencana tingkat atas adalah rencana yang direncana utuk tingkatan manajemen puncak, sementara rencana tingkat menengah dan bawah dirancang masing – masing untuk manajemen tingkat menengah dan bawah. Semua bagian dari system manajemen adalah saling bergantungan, tidak ada satu bagian bisa dipengaruhi tanpa mempengaruhi semua bagian lainnya.
 F.   JENIS – JENIS RENCANA
Dengan mengguanakan dimensi perluangan sebagai pendoman, rencana – rencana organisasional biasanya di bagi menjadi dua tipe rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana Tetap digunakan berulang-ulang karena rencana tersebut difokuskan pada situasi organisasional yang terjadi berulang-ulang, sedangakan Rencana sekali pakai hanya digunakan sekali atau beberapa kali karena rencana tersebut di fokuskan untuk  berhubungan dengan situasi yang relative unik dalam organisasi.
  • Rencana Tetap
–          Kebijaksanaan-kebijaksanaan
–          Prosedur
–          Aturan-aturan
  • Rencana Sekali Pakai
–          Program
–          Anggaran
G.   ALAT – ALAT PERENCANAAN
Alat –alat perencanaan adalah teknik yang bisa digunakan oleh wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana.
  • Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Walaupun teknik peramalan yang cangih relative modern, konsep peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada literature manajemen dari fayol. Arti penting peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
  • Metode Analisa Runtun Waktu
Metode analisa runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasi menunjukan hubungan antara waktu dan penjualan biasanya disajikan dalam grafik. Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderungan dimasa lalu yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang.
Hasil dari metode ini dipandang sangat dibutukan oleh wirausahawan. Akan tetapi, karena dalam jangka panjang produk umumnya melewati apa yang dinamakan siklus hidup produk, hasil tersebut bisa dianggap sebagai terlalu optimis. Siklus hidup produk adalah lima tahap melalui hampir semua produk dan jasa baru  akan melewatinya. Lima tahap tersebut adalah pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan, penurunan dan kemendekan.
  • Penjadwalan (scheduling)
Pada dasarnya penjadwalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional.
Referensi:
https://diastrianida.wordpress.com/2014/05/21/perencanaan-organisasi-kewirausahaan/

berakhirnya usaha dan sumber daya manusia bagi organisasi kewirausahaan


Berakhirnya Usaha dan Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi Kewirausahaan

Kepailitan
Usaha baru jika dikelola dengan buruk seringkali mengalami kegagalan. Kegagalan ini akan berdampak buruk bagi seorang pengusaha baru misalnya mengalami kekecewaan berkepanjangan atau tidak berniat untuk membuat usaha baru lagi. Kepailitan juga dapat dikatakan sebagai suatu kondisi dimana sebuah institusi bisnis tidak mampu menutupi kewajiban jangka pendeknyakegagalan tersebut seharusnya bisa dihindari dengan perhatian yang lebih besar pada faktor-faktor tertentu dalam operasi bisnis. Terdapat tiga alternative bagi badan usaha yang berada pada posisi mendekati kepailitan atau pada posisi tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya. Tiga altrnatif tersebut adalah:

a.Likuidasi adalah kemampuan 
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau hutang yang harus dibayar dengan harta lancer lainnya.
b. Reorganisasi adalah suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.         c. Rescheduling adalah upaya penyelamatan kredit dengan melakukan perubahan syarat-syarat perjanjian kredit yang berkenaan dengan jadwal pembayaran kembali kredit atau jangka waktu, termasuk besarnya jumlah angsuran atau tidak
 Strategi Selama Reorganisasi
Biasanya reorganisasi membutuhkan waktu. Selama periode ini, wirausahawan bisa membantu proses bergerak lebih cepat dengan berinisiatif membuat rencana-rencana, menjual rencana pada kreditor yang dijamin, komunikasi dengan kelompok kreditor, dan menghindari penulisan cek yang tidak adanya. Kunci untuk memperbesar proses kepailitan adalah mengikuti kreditor tentang bagaimana bisnis dijalankan dan menekan arti penting dukungan kreditor selama proses.
Aktivitas-aktivitas positif yang dapat dilakukan wirausaha dalam masa reorganisasi :
·         Berinisiatif membuat rencana-rencana keuangan baru
·         Menjual rencana keuangan tersebut kepada kreditor yang dijamin
·         Berkomunikasi dengan baik kepada kelompok kreditor
·         Menghindari pengeluaran secara ketat
  Mempertahankan Operasi Usaha
a.Faktor-faktor yang dapat menimbulkan resiko kegagalan bisnis, yaitu :
1.      Optimisme berlebihan ketika bisnis sedang sukses
2.      Tidak rajin membuat rencana-rencana pemasaran dengan tujuan yang jelas
3.      Tidak membuat proyeksi arus kas dan selalu memupuk modal / kapitalisasi
4.      Selalu terbelakang dalam persaingan pasar
5.      Tidak dapat mengidentifikasikan hal-hal yang membuat perusahaan dalam kondisi bahaya
 b. Faktor-faktor penting yang bisa mengurangi resiko kegagalan bisnis  yaitu:
1.      Optimisme berlebihan ketika bisnis dalam keadaan sukses
2.      Tidak membuat rencana-rencana pemasaran dengan tujuan yang jelas
3.      Tidak membuat proyeksi arus kas dan selalu menumpuk modal atau kapitalitasi
4.      Selalu terbelakang dalam persaingan pasar
5.      Tidak dapat mengidentifikasi hal-hal yang membuat perusahaan dalam kondisi bahaya


Tanda-tanda Kepailitan
Wirausahawan hendaknya mengetahui tanda-tanda usaha dan lingkungan yang mungkin merupakan peringatan dini kesulitan. Sering wirausahawan tidak menyadari apa yang terjadi dan tidak mau menerima hal yang tidak bisa dihindarkan. Beberapa peringatan dini yang merupakan tanda-tanda kepailitan adalah sebagai berikut:
1. Kelalaian dalam managemen keuangan
2. Direktur tidak bisa mendokumentasikan dan menjelaskan transaksi-transaksi besar.
3. Pelanggan diberikan potongan harga tinggi untuk mempercepat pembayaran karena arus kas   yang buruk.
4. Kontrak yang diterima dibawah jumlah standar untuk menghasilkan kas.
5. Bank meminta pelunasan hutang-hutangnya.
6. Orang-orang penting dalam perusahaan meninggalkan perusahaan.
7. Kurangnya bahan mentah untuk memenuhi pesanan.
8. Pajak upah dan gaji tidak dibayarkan.
9. Pemasok meminta pembayaran secara kontan.
10.Meningkatnya keluhan pelanggan mengenai kualitas produk/jasa.
SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN
                                                                                                          Definisi sumber daya manusia yaitu Ungkapan sumber daya manusia yang tepat menunjuk pada individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan.
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia
Untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewirausahaan ketika berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong,manajer hendaknya mengikuti empat langkah yang berurutan berikut ini :
1.      Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
1.      Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia
untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relative sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
1.      Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
1.      Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
 SUMBER DARI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber dari dalam organisasi :
a        Karier
Karir pekerjaan dari seorang karyawannya yang begitu meningkat, memungkinkan karyawan tersebut akan mengisi posisi yang kosong.
b       Promosi jabatan, promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan,yaitu :
1.      Membangun moral
2.      Mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dengan harapan akan mendapatkan promosi.
3.      Membuat individu cendrung tinggal dengan organisasi kewiraswastaan tertentu karena kemungkinan promosi di masa depan.
c        Rotasi jabatan
Rotasi jabatan bisa dilakukan apabila itu diperlukan untuk kepentingan perusahaan.
Sumber dari luar organisasi :
a        Para pesaing
Satu sumber eksternal sumber daya manusia yang umumnya terbuka adalah organisasi kewiraswastaan pesaing. Karena terdapat beberapa keuntungan membajak sumber daya manusia dari pesaing, tipe pembajakan ini telah menjadi praktek yang umum.
Diantara keuntungan-keuntungannya adalah: (1) pesaing akan harus membayar pelatihan individu sampai saat penyewaan, (2) organisasi kewiraswastaan pesaing mungkin akan agak diperlemah dengan kehilangan individu, dan (3) sekali disewa, individu menjadi sumber informasi yang berharga mengenai bagaimana cara terbaik bersaing dengan bekas organisasinya
b        Badan/agen penempatan kerja
Suatu agen penempatan kerja adalah suatu organisasi yang mengkhususkan diri di dalam menyesuaikan individu dengan organisasi. Agen-agen tersebut membantu orang-orang untuk menemukan pekerjaan dan organisasi yang memerlukan tenaga kerja.
c          Lembaga pendidikan, beberapa wiraswastawan pergi secara langsung ke perguruan tinggi untuk mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang mendekati kelulusan. Sekolah bisnis, sekolah teknik, sekolah seni, dan lain-lain mempunyai sumber daya manusia yang agak berbeda untuk ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerja hendaknya dipusatkan pada sekolah-sekolah dengan kemungkinan tertinggi untuk menyediakan sumber daya manusia semestinya bagi posisi lowong.
d        Mass media informasi
Mungkin sumber tenaga kerja manusia yang potensial yang paling luas adalah pembaca dari publikasi-publikasi tertentu.Untuk bisa menemukan sumber ini, wiraswastawan bisa memasang iklan pada media masa. Iklan tersebut hendaknya menguraikan posisi yang lowong secara mendetail dan mengumumkan bahwa organisasi kewiraswastaan menerima lamaran dari individu yang memiliki kualifikasi. Tipe posisi yang hendak diisi menentukan tipe publikasidi mana suatu iklan hendak dipasang.



Artikel bertopik teknologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Bidang
Bangunan dan Konstruksi

·         Teknik akustik

·         Teknik arsitektur
·         Teknik keselamatan

·         Teknik konstruksi

·         Teknik perawatan bangunan
·         Teknik perlindungan kebakaran

·         Teknik sipil

·         Teknik sanitasi

·         Teknik struktur
·         Teknologi rumah tangga
·         Bioinformatika

·         Biomekatronika

·         Bioteknologi

·         Farmakologi

·         Ilmu kedokteran nano
·         Ilmu kesehatan

·         Ilmu syaraf

·         Informatika kimia

·         Riset medis

·         Teknik biologis
·         Teknik biomedis

·         Teknik genetika

·         Teknik jaringan

·         Teknologi medis
·         Teknologi reproduksi

·         Teknologi syaraf
·         Energi terbarukan

·         Penyimpanan energi

·         Teknik nuklir

·         Teknik perminyakan
·         Teknologi nuklir
·         Bioteknologi industri

·         Gas industri

·         Manajemen teknik

·         Manufaktur

·         Metalurgi
·         Penelitian dan pengembangan

·         Sistem manufaktur fleksibel

·         Teknik bioproses
·         Teknik biosistem

·         Teknik finansial

·         Teknik industri

·         Teknik kewirausahaan
·         Teknik manufaktur

·         Teknik otomasi

·         Teknik pertambangan

·         Teknik proses
·         Ilmu komputer

·         Kecerdasan buatan

·         Teknik frekuensi radio

·         Teknik komputer
·         Teknik komputer dan jaringan

·         Teknik ontologi

·         Teknik penyiaran
·         Teknik perangkat lunak

·         Teknik telekomunikasi

·         Teknik website
·         Teknologi informasi

·         Teknologi komputasi

·         Teknologi komunikasi
·         Teknologi musik

·         Teknologi visual 
·         Grafis

·         Bangunan hijau

·         Desain berkelanjutan

·         Desain ekologis

·         Energi terbarukan
·         Ilmu lingkungan

·         Teknik lingkungan

·         Teknik lanskap

·         Teknologi batu bara bersih
·         Teknologi bersih

·         Teknologi nano hijau
·         Komunikasi militer

·         Peperangan elektronik

·         Teknik militer

·         Teknologi siluman
·         Zeni
·         Perangkat lunak pendidikan

·         TIK dalam pendidikan

·         Pembelajaran multimedia

·         Kampus virtual

·         Pendidikan virtual
·         Budi daya perairan

·         Ilmu perikanan

·         Kimia pangan

·         Mikrobiologi pangan

·         Nutrisi

·         Teknik pangan
·         Teknik pertanian

·         Teknologi pangan

·         Teknologi pembekuan makanan
·         Teknik kedirgantaraan

·         Teknik lalu lintas

·         Teknik otomotif

·         Teknik perkapalan
·         Teknik transportasi

·         Teknologi luar angkasa
Ilmu terapan lainnya
·         Elektronika

·         Elektro-optika

·         Fabrikasi mikro

·         Geologi teknik

·         Hidrolika
·         Keteknikan nano

·         Kriogenik

·         Teknik fisika

·         Teknik material

·         Teknologi mikro
Bidang ilmu teknik lainnya
·         Elektronika dan instrumentasi

·         Mekatronika

·         Rekayasa geoteknik

·         Robotika
·         Teknik audio 
·         Pengenalan suara


·         Teknik biokimia

·         Teknik biosistem
·         Teknik elektronika

·         Teknik hidrolika

·         Teknik kelautan

·         Teknik keramik

·         Teknik kimia
·         Teknik kontrol

·         Teknik listrik 
·         Pengolahan isyarat


·         Teknik pertambangan
·         Teknik polimer

·         Teknik mesin

·         Teknik optika

·         Teknik protein

·         Teknik sistem
·         Teknologi hiburan

·         Teknologi kuantum
Komponen
·         Infrastruktur

·         Reka cipta

·         Pengetahuan

·         Mesin

·         Kemampuan

·         Peralatan 
·         Gadget

·         Femtoteknologi

·         Pikoteknologi

·         Nanoteknologi

·         Microteknologi

·         Keteknikan makro

·         Keteknikan skala mega
·         Teknologi prasejarah

·         Revolusi neolitik

·         Teknologi kuno

·         Teknologi abad pertengahan

·         Teknologi abad renaisans
·         Revolusi Industri

·         Revolusi Industri kedua

·         Jaman jet

·         Revolusi Digital

·         Jaman informasi
Teori dan konsep
·         Determinisme teknologi

·         Efemeralisasi

·         Etika teknologi

·         Evolusi teknologi

·         Filosofi teknologi
·         Kebangkitan teknologi

·         Kritik teknologi

·         Konsep komunikasi digital

·         Konvergensi teknologi

·         Momentum teknologi
·         Nasionalisme teknologi

·         Peningkatan teknologi

·         Perubahan teknologi

·         Rasionalitas teknologi
·         Siklus hidup teknologi

·         Siklus kematangan teknologi

·         Singularitas teknologi

·         Sistem inovasi teknologi
·         Strategi teknologi

·         Tekno-progresivisme

·         Teknoetika

·         Teknokapitalisme

·         Teknokrasi

·         Teknokritisisme
·         Teknologi tepat guna

·         Teknologi tinggi

·         Teknomansi

·         Teknorealisme

·         Teknosentrisme

·         Teori difusi inovasi
·         Transhumanisme

·         Utopianisme teknologi
Lainnya
·         Daftar teknologi

·         Demonstrasi teknologi

·         Integrasi teknologi

·         Jurnalisme teknologi

·         Manajemen teknologi
·         Pendidikan teknologi

·         Pengarahan teknologi

·         Pengaturan teknologi

·         Penilaian teknologi

·         Perusahaan teknologi


·         Skala Kardashev

·         Strategi teknologi
·         Teknologi fiksi

·         Teknologi dan masyarakat

·         Technology shock

·         Transfer teknologi



Referensi :