Kamis, 15 Januari 2015

Softkill (Ilmu Alamiah Dasar) 1DD03

“BANJIR MELANDA BANDUNG”

                                                                                             
(Tulisan)







Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
          Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
          Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.
          Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh Tuhan untuk menghancurkan suatu peradaban sebagai pembalasan agung dan sering muncul dalam mitologi berbagai kebudayaan di dunia.

Pada Rabu 7 Januari petang di Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang mengalami musibah banjir yang terletak di Kecamatan Sukaresmi dan Munjul. Hanya roda empat ukuran besar saja yang hanya bisa melintas. sementara di permukiman, banjir masih merendam dengan ketinggian hingga 1,5 meter.                                                                      Bahkan di areal persawahan ketinggian banjir lebih parah mencapai hingga 2  meter.                                                                                                                                 Bayangan  kerugian  dan gagal tanam kini  menghantui para  petani di Desa  Perdana.  Akibat dari banjir  luapan Sungai Ciliman, Cilemer  dan Cisanggoma ini mereka mengalami kerugian serta terkena penyakit akibat air kotor yang terdapat pada banjir. Tak hanya itu saja  fasilitas umum seperti sekolah dan pasar tradisional juga terendam banjir. Kini mereka mencari tempat pengungsian yang aman dari banjir namun mereka juga membutuhkan baju bersih, selimut bahkan panganan untuk ditempat posko.
(Tulisan).
(Meytha Laelasari, 2015. Banjir Melanda Bandung, Dan/Riz/ Liputan6.com, Banten)

                                                                       


DAFTAR PUSTAKA


·         O'Connor, Jim E. and John E. Costa. (2004). The World's Largest Floods, Past and Present: Their Causes and Magnitudes [Circular 1254]. Washington, D.C.: U.S. Department of the Interior, U.S. Geological Survey.
·         Thompson, M.T. (1964). Historical Floods in New England [Geological Survey Water-Supply Paper 1779-M]. Washington, D.C.: United States Government Printing Office.
Powell, W. Gabe. 2009. Identifying Land Use/Land Cover (LULC) Using National Agriculture Imagery Program (NAIP) Data as a Hydrologic Model Input for Local Flood Plain Management. Applied Research Project.                                                                                                                        Texas State University – San Marcos.

(Universitas Gunadarma, 1DD03, Npm: 36214615)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar